POSISI DEVISA NETO (PDN)
Pengertian PDN
Posisi
devisa neto adalah selisih bersih antara aktiva dan pasiva dalam neraca (on
balance sheet) untuk setiap valuta asing, ditambah dengan selisih bersih
tagihan dan kewajiban, baik yang merupakan komitmen maupun kontinjensi dalam
rekening administratif (off balance sheet). Perhitungan posisi devisa neto
harus dilakukan setiap hari dan per-hitungannya berdasarkan kurs tengah Bank
Indonesia yang di-quote/ diinformasikan melalui Reuters pukul 16.00.
Bank
Umum Devisa wajib mengelola dan memelihara PDN pada akhir hari kerja secara
keseluruhan setinggi-tingginya 20% dari modal.Selain wajib mengelola dan
memelihara PDN pada akhir hari kerja, Bank wajib mengelola dan memelihara PDN
paling tinggi 20% dari modal setiap 30 menit sejak sistem tresuri bank dibuka
sampai dengan sistem tresuri bank ditutup.
PDN
merupakan salah satu bentuk pengendalian terhadap risiko pasar yang memberi
gambaran seberapa besar potensi kerugian bank apabila terjadi perubahan suku
bunga yang berlawanan dengan posisi bank. Dengan PDN (20% dari modal), kerugian
bank yang terjadi akibat perubahan kurs valas masih dapat dicover oleh modal
dan tidak sampai menggangu kelangsungan bank.
Tujuan Penetapan Posisi Devisa Neto
Tujuan
mikro ialah membatasi suatu risiko karena posisi valuta asing yang dilakukan
oleh bank devisa sebagai akibat adanya fluktuasi perubahan kurs (foreign
exchange risk).
Posisi
Devisa Neto merupakan rambu yang mengingatkan agar bank berhati-hati dalam
melakukan transaksi valuta asing. Dengan demikian bank akan menghindari untuk
melakukan transaksi yang sifatnya spekulatif, karena pergerakan kurs itu sulit
diprediksi (unpredictable) dan banyak faktor yang mempengaruhi pergerakan kurs.
Faktor yang mempengaruhi pergerakan kurs, dapat berasal dari faktor fundamental
ekonomi, sentimen pasar , maupun faktor teknikal, dan sumber terjadinya
pergerakan kurs itu dapat berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri,
sehingga sulit untuk memprediksi dengan tepat. Itulah sebabnya risiko dalam
bertransaksi valuta asing termasuk risiko yang berkategori tinggi.
Tujuan
makro ialah menciptakan suatu kondisi (iklim) perbankan yang sehat sehingga
tercipta suatu stabilitas ekonomi nasional yang baik.
Jenis-jenis Posisi Devisa Neto
(PDN)
1. Posisi
Long :
Posisi
dimana jumlah asset bank dalam valas lebih besar dari pasiva bank dalam valas
setelah memperhitungkan rekening administratif bank
2. Posisi
Short :
Posisi
dimana jumlah asset bank dalam valas lebih kecil dari pasiva bank dalam valas
setelah memperhitungkan rekening administratif bank
3. Posisi Square:
Posisi
dimana jumlah asset bank dalam valas sama dengan jumlah pasiva bank dalam valas
setelah memperhitungkan rekening administratif bank
Latar belakang ditetapkannya PDN:
-
Membatasi transaksi spekulasi bank
devisa
-
Menghindari resiko kurs
-
Manajemen forex bank
-
Agar terjadi keseimbangan antara sumber
dana (sources of funds) dan penggunaan dana (uses of funds)
-
Memberikan fleksibilitas kepada
perbankan dalam pengelolaan dananya, dengan tetap menjaga kesehatan dan daya
tahan usahanya
Pengaruh PDN Terhadap Kebijakan
Valuta Asing Bank
Pengelolaan PDN suatu bank umum devisa mempunyai umumnya
mempunyai dua maksud. Maksud yang pertama adalah memenuhi ketentuan aspek legal
formal. Hal ini juga sebenarnya termasuk risiko bank, yakni risiko legal formal
atau risiko hukum. Pengelolaan PDN tidak berimplikasi pada kesadaran bank dalam
aktifitasnya sehingga tidak menyalahi hukum yang berlaku secara sengaja. Dengan
demikian, bank akan terhindar dari berbagai macam sanksi yang mungkin terjadi.
Maksud yang kedua adalah sebagai bahan pertimbangan dalam
pengambilan kebijakan bank. Dalam pengambilan kebijaksanaan bank harus tau
betul semua aspek yang menjadi kelebihan dan kekurangannya serta peluang dan
ancaman yang mungkin terjadi. PDN adalah salah satu unsur internal bank yang
bisa menyebabkan dua impikasi bagi bank ketika terjadi perubahan eksternal.
Dalam hal ini, perubahan eksternal yang paling dominan adalah perubahan atau
pergeseran kurs valuta asing. Dua implikasi yang dimaksud adalah potensi
keuntungan atau kerugian yang harus ditanggung bank ketika terjadi pergeseran
kurs valuta asing yang dikelola bank.
Peribahan kurs kemungkinannya ada dua, yakni naik atau
turun. Masing-masing PDN bank mempunyai Impikasi yang berbeda-beda ketika
terjadi apresiasi atau depresiasi valuta asing. Implikasi ini
terjadi ketika valuta asing yang dikelola oleh bank dinyatakan dalam mata uang
dalam negeri (rupiah). Ketika bank ada pada posisi long, bank akan
mengalami kerugian ketika terjadi depresiasi. Demikian sebaliknya akan
mengalami keuntungan ketika terjadi apresiasi. Demikian juga ketika
suatu bank PDN-nya ada pada posisi short, akan mengalami keuntungan
ketika terjadi depresiasi dan akan mengalami kerugian ketika terjadi apresiasi.
Ketika bank ada pada posisi square, bank tidak akan terpengaruh oleh
perubahan kurs mata uang asing.
Dengan demikian, pihak manajemen, dalam hal ini ALCO atau
mungkin Dealer akan menyesuaikan PDN-nya ketika diperkirakan akan terjadi depresiasi
atau apresiasi. Tujuannya, agar bank tidak mengalmi kerugian ketika
fenomena tadi tejadi, atau kalau harus mengalami kerugian, kerugian yang
dialami bank baru pada sebatas kerugian yang minimal dan terkendalikan.
Demikian, PDN sangat berpengaruh terhadap kebijakan valuta asing yang diambil
oleh bank sehingga keuntungan dapat di optimalkan dan risiko dapat
dikendalikan.
Beberapa pengertian terkait PDN :
-
Definisi modal sebagaimana dimaksud di
atas adalah modal inti dan modal pelengkap sebagaimana diatur dalam ketentuan
Bank Indonesia yang berlaku mengenai kewajiban penyediaan modal minimum Bank
Umum pada posisi akhir bulan sebelum bulan laporan.
-
Kurs Penutupan adalah kurs penutupan
pada pukul 16.00 WIB setiap hari yang dapat dilihat pada informasi Laporan
Harian Bank Umum yang dikelola Bank Indonesia.
-
Aktiva valuta asing terdiri dari kas,
emas, giro (termasuk giro pada Bank Indonesia), deposit on call, deposito
berjangka, sertifikat deposito, margin deposit, surat berharga,
-
Kredit yang diberikan, nilai bersih
wesel ekspor yang telah diambil alih, rekening antar kantor aktiva dan tagihan
lainnya, dalam valuta asing baik kepada penduduk maupun bukan penduduk.
-
Pasiva valuta asing terdiri dari giro,
deposit on call, deposito berjangka, sertifikat deposito, margin deposit,
pinjaman yang diterima, jaminan impor, rekening antar kantor pasiva, pendapatan
komprehensif lainnya dari surat-surat berharga valuta asing selain saham dan kewajiban
lainnya dalam valuta asing baik terhadap penduduk maupun bukan penduduk.
-
Rekening administratif adalah rekening
dalam valuta asing yang dapat menimbulkan tagihan dan atau kewajiban di masa
mendatang yang merupakan komitmen dan kontinjensi yang mencakup spot, bank
garansi maupun L/C yang dipastikan menjadi
-
Kewajiban Bank setelah dikurangi margin
deposit, serta transaksi derivatif antara lain transaksi forward, option, dan
future maupun produk-produk lain yang sejenis baik terhadap penduduk maupun
bukan penduduk.
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar