Jumat, 12 April 2013

Sarana Anggaran


Sarana Anggaran
A.    Organisasi
Agar fungsi anggaran tersebut dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya perlu ada yunit kerja yang bertanggung jawab untuk mwlakukan koordinasi. Di dalam praktik sehari-hari, kegiatan unit kerja yang bertanggung jawab di bidang anggaran ini mempunyai hubungan yang erat dengan kegiatan penelitian product development, akuntansi, asset liability, commite dan lain-lain. Mengingat kegiatan anggaran ini menyentuh hampir di semua unit kerja, bahkan untuk setiap individu, maka sebaiknya kegiatan anggaran ini dikoordinasikan oleh salah seorang anggota Top Management yang ada pada suatu bank.
Struktur organisasi perbankan mempunyai pola yang bervariasi tergantung dari besar kecilnya bank yang bersangkutan, jenis usaha dari bank maupun dengan adanya latarbelakang kepemilikan dari bank itu sendiri. Hingga dengan demikian kedudukan unit kerja yang mengelola anggaran itupun juga bermacam-macam namanya antara lain:
-        Unit kerja dari comptroller division
-        Unit kerja dari administration & finance service division
-        Unit kerja dari coporate program
-        Unit kerja dari statistical analysis and corporate planning division
-        Corporate planning and research division
-        Planning and development division
-        Dan lain-lain
Organisasi anggaran tersebut mempunyai 4 fungsi utama yaitu dalam hal:
-        Research and statistical analysis
-        Product development
-        Organization and method
-        Corporate planning and bank budget

B.     Bantuan Akuntansi Terhadap Kegiatan Anggaran
Akuntansi adalah suatu seni dalam pencatatan pengklasifikasian dan penyusunan laporan keuangan dengan cara yang sistematis dalam satuan mata uang atas transaksi yang terjadi dan menginterpretasikan hasil laporan keuangan yang telah disusun tersebut.
Informasi finansiil yang ada pada laporan akuntansi baik untuk komponen-komponen aktiva, pasiva, modal, pendapatan maupun komponen biaya langsung atau tidak langsung akan dapat diperbandingkan dengan angka-angka yang disusun dalam anggaran untuk mengetahui sampai dimana target-target usaha tersebut telah dicapai, proses perbandingan ini sering disebut sebagai Variance Analisis.  Untuk memudahkan pelaksanaan Varience Analisis ini rubrik chart of account dari akuntansi sebaiknya disusun  sama persis dengan rubric-rubrik dari mata anggaran yang ada.
Perbedaan dari angka-angka akuntansi dan angka-angka anggaran tentu akan timbul dalam variance analysis, yang perlu dianalisis lebih lanjut apa sebabnya terjadi perbedaan, apakah yang salah dari sisi anggaran atau performance yang substandard atau telah melampaui target usaha yang ditetapkan.
Peranan akuntansi terhadap anggaran meliputi:
1.      Sebagai penyedia informasi keuangan dan past performance dari bank yang bersangkutan.
2.      Sebagai pencatat yang sistematis atas pelaksanaan anggaran.
3.      Sebagai alat evaluasi pelaksanaan anggaran.
4.      Sebagai alat manajemen informasi sistem.

C.    Approach dan Teknik Forecasting di dalam Penyusunan Anggaran
Salah satu sasaran pokok yang ingin dicapai dari suatu anggaran yaitu penyusunan rencana kegiatan yang akan datang yang dimanifestasikan dalam kesatuan nilai mata uang. Untuk menyusun ramalan/prediksi kegiatan yang akan datang tersebut dapat ditempuh dengan  berbagai pendekatan yang sifatnya kuantitatif yang dibahas sebagai berikut:
1.      Equilibrium Approach
Equilibrium Approach merupakan cara penyusunan estimasi kegiatan (volume) usaha. Equilibrium approach ini dapat digunakan dengan baik apabila terdapat atau dapat diperoleh informasi yang jelas tentang besarnya volume permintaan atau potensi pasar yang ada untuk masing-masing produk dan jasa perbankan yang diperlukan oleh masyarakat luas di satu sisi, dan disisi lain juga perlu diketahui kapasitas (volume yang dapat disediakan) oleh bank-bank yang menawarkan produk dan jasa tersebut.
Pemakaian equilibrium approach ini cocok untuk perencanaan kegiatan usaha perbankan (produk dan jasa perbankan) yang sifatnya tradisionil dan telah dikenal oleh masyarakat bisnis secara luas.
2.      Correlation Approach
Di dalam pelaksanaan kegiatan usahanya sehari-hari biasanya bank mempersyaratkan kepada para debiturnya untuk menyalurkan kegiatan keuangan para debitur tersebut melalui bank yang bersangkutan. Berbagai kegiatan ikutan para debitur tersebut antara lain: ekspor, impor, L/C lokal, bank garansi, transfer, collection dan lain-lain, biasanya juga secara otomatis disalurkan pada bank krediturnya. Dengan demikian akan terjadi hubungan langsung (correlation) antara volume kredit dengan volume dari transaksi ikutan (derivative product) tersebut. Besar kecilnya hubungan antara volume kredit dengan volume derivative product tersebut dapat diukur dengan tingkat koefisien korelasi.
3.      Regulation Approach
Di dalam rangka pelaksanaan prudential banking, bank sentral menetapkan batas-batas maksimum di dalam ekspansi kredit melalui parameter-parameter sebagai berikut:
-        Capital Adequacy Ratio
-        Maksimum legal lending limit
-        Loan to deposit ratio
-        Net open position (posisi devisa neto)
-        Kredit usaha kecil (KUK)
4.      Market Test Approach
Mengingat kegiatan masa yang akan datang diliputi oleh berbagai faktor dan kondisi yang penuh tanda Tanya karena adanya ketidakpastian, maka peramalan volume usaha ini dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan. Pendekatan ini biasanya dilakukan untuk melakukan proyeksi volume produk baru yang akan dipasarkan. Dalam pendekatan ini perlu dilakkukan test pemasaran dari produk dan jasa yang akan dipasarkan tersebut ke dalam pasar yang rill dalam skala kecil sebagai pilot project.
5.      Statistical Approach
Pendekatan secara statistic ini bersifar incremental oleh karena itu pemakaiannya pun juga terbatas. Karena rencan kegiatan usaha yang tidak selalu berdasarkan kapasitas usaha yang lalu, atau pristiwa yang lalu tidak selalu dapat diproyeksikan untuk waktu yang akan datang. Ada beberapa teknik yang dapat dipakai untuk meramalkan/memproyeksikan kegiatan usaha yang akan datang antara lain:
-        Fungsi linear (metode trend moment dan metode trend least square)
-        Metode regresi tunggal
-        Metode trend moment
-        Metode trend least square
6.      Relationship Approach
Pada approach ini ada persamaan dengan correlation approach yang mendasarkan diri antara hubungan prime product dengan derivative product-nya, yang ditaksir adalah volume kegiatan usaha dari derivative productnya sedangkan pada relationship approach ini bank memperkirakan volume kegiatan usahanya di dalam melayani para prime customer-nya baik untuk prime productnya ataupun untuk derivative dari prime product tersebut.
7.      Break Event Approach
Break event point analysis atau sering juga disebut Cost Profit Volume Analysis telah lama dikenal sebagai alat perencanaan kegiatan usaha suatu perusahaan di dalam menetapkan beberapa volume penjualan yang harus dilakukan agar perusahaantersebut mencapai laba yang diinginkan.
Ada beberapa tahapan pekerjaan yang perlu dilakukan di dalam pengetrapan break event approach dalam dunia perbankan ini, yaitu dapat diuraikan sebagai berikut:
-        Bedakan kegiatan-kegiatan cost centre dan profit centre.
-        Bagi atau bedakan masing-masing cost centre dan profit centre tersebut kedalam bidang-bidang kegiatan
-        Alokasikan masing-masing biaya yang ada pada cost centre tersebut ke dalam bidang-bidang kegiatan yang ada pada profit centre, dengan cara-cara yang paling relevan sampai habis.
-        Klasifikasikan biaya yang ada pada masing-masing bidang tersebut menjadi biaya variable dan biaya tetap.
-        Hitung pendapatan yang diperoleh untuk masing-masing bidang kegiatan.
8.      Market Factor Approach
Pendekatan ini ditempuh dalam meramalkan volume usaha yang akan datang karena adanya unsur-unsur regulasi di atas ataupun karena adanya event-event tertentu yang menciptakan pasar untuk produk dan jasa perbankan.
D.    Budget Software
Dalam persiapan penyusunan anggaran diperlukan berdagai macam bentuk budget software, sebagai alat untuk data collection, evaluasi dan pelaporannya. Sarana ini perlu diformulasikan dalam bentuk baku (standar) agar mudah digunakan dan terdapat keseragaman pemakaiannya di cabang-cabang maupun unit kerja lain.
Formulir-formulir untuk Preliminary Study
Yaitu mengumpulkan data dari unsur-unsur critical point yang ada di suatu bank yaitu mencakup masalah-masalah:
-        Man, sumber daya manusia.
-        Manajemen, organisasi, struktur kepangkatan, jabatan, job description, dan seterusnya.
-        Money-Sumber dana permodalan.
-        Market-Pemasaran produk dan jasa bank yang bersangkutan baik perkreditan, ekspor, impor, transfer dan lain-lain.
-        Machinery-Peralatan kerja yang ada mulai dari tanah, gedung, alat komunikasi, komputer dan seterusnya.
-        Method-Suatu prosedur kerja yang ada.
-        Makro Ekonomi-Situasi perekonomian internasional, nasional, regional.
-        Materia-Formulir-formulir kerja yang tersedia alat tulis kantor yang diperlukan. 

Sumber : Bank Budgeting, Teguh Pudjo Muljono, 1996

Anggaran


“Bank Budgeting
Profit Planning & Control”

Pengertian Anggaran
Anggaran yaitu suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan  perusahaan yang dinyatakan dalam unit kesatuan moneter yang berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu  perusahaan yang dinyatakan dalam unit kesatuan moneter yang berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang.
Sedangkan menurut  Gunawan Adi Saputra, Mawan Asri, dalam bukunya Anggaran Perusahaan, edisi 2, 1988 memberi definisi anggaran perusahaan sebagai suatu pendekatan formal dan sistimatis daripada pelaksanaan tanggung jawab manajemen di dalam perencanaan, koordinasi dan pengawasan. Beberapa inti dari definisi anggaran yang dapat dikemukakan di sini ada tiga hal antara lain:
Ø  Bersifat formal, artinya anggaran tersebut disusun dengan sengaja dan bersungguh-sungguh dalam bentuk tertulis.
Ø  Bersifat sistematis, artinya anggaran tersebut disusun dengan berurutan dan berdasarkan suatu logika.
Ø  Bahwa setiap saat manajer  dihadapkan pada suatu tanggung jawab untuk mengambil keputusan dalam rangka pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen.
Anggaran Bank
Pada dasarnya tidak ada perbedaaan filosofi antara anggaran untuk perusahaan industry manufacturing dengan industry perbankan. Dalam penyusunan anggaran bank ini akan dihadapi berbagai kesulitan terutama dikarenakan produk dari perbankan yang bersifat abstrak, seperti halnya pada perusahaan-perusahaan jasa lainnya. Kesulitan yang kedua yaitu menyangkut adanya nilai mata uang (purchasing power), kurs berbagai mata uang asing yang cepat berubah. Akibat dari dua hal ini akan menimbulkan tolak ukur atau standard of performance.
Kesulitan lain yang memerlukan perhatian khusus dalam penyusunan anggaran yaitu masalah besarnya alat likuid yang dimiliki oleh industry perbankan,, yang sekaligus memiliki dua fungsi yaitu sebagai alat likuid dan dilain pihak sebagai barang yang diperdagangkan. Hal ini selalu menimbulkan dilema antara likuiditas dan rentabilitas. Semakin tinggi tingkat likuiditas, tingkat rentabilitas akan terancam karena banyaknya idle fund dan sebaliknya.
Manfaat Anggaran
Manfaat dari anggaran dapat diuraikan sebagai berikut :
-        Dengan adanya anggaran maka sasaran usaha yang dicapai bank yang bersangkutan untuk suatu jangka waktu tertentu akan menjadi jelas, baik dalam kualitas maupun dalam nilai rupiahnya. Masing-masing tingkat  manajemen akan mengetahui dengan jelas target usahanya yang akan dicapai.
-        Secara tidak langsung dengan disusunnya anggaran akan mengakibatkan perbaikan dari organisasi bank yang bersangkutan.
-        Dengan adanya anggaran akan mendorong terjadinya profesionalisme dan perbaikan “managerial skill” dari setiap personil anggota organisasi.
-        Dengan adanya anggaran tersebut akan tersedia bagi manajemen bank yang bersangkutan suatu alat koordinasi dan pengawasan, yang akan sangat berguna untuk mengendalikan kegiatan dan usahanya di dalam mencapai sasaran seperti yang telah ditetapkan dalam rencana.
-        Anggaran bermanfaat untuk perbaikan kemampuan bank dalam memberikan jasa-jasa kepada para nasabahnya.
-        Memberikan kesempatan bagi bank dalam meningkatkan profitability dari bank yang bersangkutan.
-        Dengan adanya anggaran, bank juga mempunyai kemampuan untuk mengadakan reaksi yang lebih baik dalam menghadapi perkembangan usaha yang diluar dugaan.
Konsep Anggaran
Ditinjau dari sudut fungsi manajemen perbankan maka anggaran tersebut harus pula dapat memberikan tuntunan terhadap pelaksanaan masing-masing pihak pelaksana terhadap pelaksanaan fungsi manajemen, yang meliputi fungsi pelaksanaan, fungsi organizing, fungsi staffing, fungsi directing (actuating) sampai akhirnya fungsi controlling.
Agar konsepsi budget sebagai alat profit planning dan control ini dapat berhasil dan memuaskan, maka dalam proses penyusunan anggaran tersebut perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1.      Perlu adanya keikutsertaan dari semua tingkat manajemen baik top manajer, middle manajemen maupun lower manajemen.
2.      Adanya struktur organisasi yang menetapkan masing-masing fungsi yang ada dengan jelas akan menggambarkan adanya Line of Authorities and Responsibilities dari para fungsionaris tersebut.
3.      Perlu adanya system informasi yang baik.
4.      Organisasi anggaran harus didukung oleh biaya, tenaga peralatan-peralatan, brainware, software yang memadai.
5.      Anggaran yang disusun berdasarkan kemampuan diri dan peluang-peluang yang dapat dijangkau secara normal.
6.      Harus adanya tindaklanjut yang terus menerus di dalam pelaksanaan anggaran.
Bentuk-bentuk Anggaran
1.      Ditinjau dari ruang lingkup anggaran maka anggaran suatu bank akan dapat dibedakan dalam 2 bentuk yaitu:
a.       Comprehensive budget
Merupakan suatu anggaran yang lengkap dan detailed atas seluruh aspak kegiatan usaha suatu  bank.
b.      Specific budget atau partial budget
Merupakan bagian dari comprehensive budget yang membahas salah satu aspek kegiatan yang ada dalam bank yang bersangkutan. Sebagai missal anggaran pendapatan biaya, anggaran dana dan seterusnya.
2.      Ditinjau dari jangka waktu anggaran
Orang mendirikan suatu bank tertentu dengan harapan bank tersebut akan bersiri untuk jangka waktu yang tak terbatas, dan para pendiri bank akan berharap bahwa banknya akan mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Atau disisi lain para pendiri bank sering mengharapkan sasaran atau tujuannyatersebut akan memekan beberapa tahun, dan tidak mungkin disusun dalam jangka satu tahun saja.
Oleh karena itu untuk memanifestasikan rancangan tersebut dapatlah disusun anggaran untuk jangka panjang yang mencakup beberapa tahun angggaran. Anggaran seperti ini disebut Corporate Plan. Dan Corporate Plan masih diperinci dengan anggaran jangka pendek dalam jangka waktu satu tahunan yang disebut sebagai Annual Budget. Hubungan antara annual budget yang satu dengan annual budget yang lain akan merupakan program kerja yang berkesinambungan antara satu dengan yang lain yang dirangkum didalam suatu corporate plan.
3.      Ditinjau dari obyek anggaran
Di dalam anggaran itu sendiri ada 3 proses, yaitu proses penyusunan rencana kegiatan itu sendiri secara fisik dan proses pengkorvesian kegiatan fisik yang disajikan dalam bentuk kesatuan mata uang dan barulah disebut anggaran.
Jadi anggaran (rencana kerja) kegiatan yang masih berupa kegiatan fisik tersebut disebut sebagai operating budget, sedangkan bentuk anggaran yang sudah dinyatakan dalam kesatuan uang tersebut disebut sebagai financial budget.
4.      Ditinjau dari volume usaha
Besarnya biaya yang dikeluarkan untuk biaya fisik organisasi dan overhead lainnya pada skala tertentu besarnya akan tetap, tidak peduli dengan naik turunnya volume yang diperoleh. Oleh karena anggaran untuk kegiatan yang stu ini disebut sebagai “ Fixed in Total but Variabel in Unit”. Secara keseluruhan fixed budget ini jumlahnya akan tetap. Akan tetapi kalau diukur dengan volume usaha yang dicapai per kesatuan usahanya akan mengalammi perubahan.
Dan sudah tentu lain halnya dengan anggaran untuk biaya-biaya variable itu sendiri, yang akan mengalami perubahan kenaikan ataupun penurunan sebesar volume usahanya itu sendiri. Anggaran untuk biaya anggaran ini kita sebut sebagai  Variable Budget.  Cirri dari variable budget ini tentu kebalikan dari fixed budget diatas, yaitu Fixed in Unit but Variable in Total”. Unit mempunyai nilai yang tetap dan secara keseluruhan akan berubah sesuai dengan besar kecilnya volume usaha itu sendiri.
5.      Ditinjau dari kewenangan penggunaan anggaran
Ditinjau dari sudut penggunaan (biaya) yang akan dikeluarkan oleh suatu bank maka anggaran tersebut merupakan petunjuk bagi pelaksana dalam melaksanakan pembayaran (Disbursement). Tetapi harus diakui pula bahwa kegiatan perbankan maupun kegiatan perekonomian adalah bersifat dinamis.  Sehingga keterkaitan terhadap anggaran teersebut akan mempunyai dua sifat yang berbeda, yaitu sebagai Appropriate Budget dan yang lainnya akan bersifat sebagai Performance Budget.    
Appropriate Budget ini akan memberikan batas dari pengeluaran yang boleh dilakukan.  Batas ini merupakan batas maksimum yang boleh dikeluarkan untuk suatu kegiatan tertentu.
Sedangkan bentuk Performance Budget adalah kebalikan dari Appropriate Budget. Pada Performance Budget ini perhatian kita pada fungsi dan kegiatan-kegiatan yang seharusnya dilakukan, tidak mengenal batas maksimum yaitu sesuai dengan volume atau performance usaaha yang dicapai.
6.      Ditinjau dari kebijaksanaan manajemen
Berbicara perihal kebijaksanan perusahaan (Bussines Policy) ini mempunyai berbagai macam tingkatan. Sesuai dengan tingkat manajemen yang ada pada suatu bank.
Kebijaksanaan strategic merupakan wewenang dari Top manajemen dari suatu bank. Oleh karena itu bentuk anggarannyapun disebut sebagai Strategic budget. Sedangkan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang akan diambil oleh tingkat manajemen yang lebih rendah, akan berupa keputusan implementasi dan keputusan operasional dalam rangka pelaksanaan keputusan strategic diatas. Oleh karena itu kebijaksanaanyapun dapat disebut sebagai kebijaksanaan Taktis Implementatif maupun kebijaksanaan Taktis Operasionil.  Hingga untuk menampung rencana kegiatan taktis inipun akan dibentuk Tactical Budget.
7.      Ditinjau dari titik tolak penyusunan
Banyak cara yang dapat ditempuh di dalam penyusunan anggaran  salah satu diantaranya yaitu mendasarkan diri pada pengalaman tahun lalu, kemudian memproyeksikan beberapa volume usaha yang akan dicapai pada tahun yang akan datang.
Sehingga anggaran terbentuk dengan menggunakan realisasi tahun yang lalu ditambah atau dikurangi dengan jumlah atau volume usaha yang lalu ditambah atau dikurangi dengan jumlah atau volume usaha yang akan dicapai pada tahun berikutnya, cara ini disebut sebagai Incremental Budget.
Sedangkan cara lain yang saat ini banyak ditempuh oleh banyak perusahaan yaitu disebut: “Zero Base Budgeting”. Dalam cara ini titik tolak penyusunan anggaran tidak berdasarkan pada pengalaman yang lalu, tetapi memulai dengan titik nol (zero), kemudian memperkirakan beberapa volume usaha yang akan dicapai untuk waktu yang akan datang. Baru kemudian disusun anggarannya.

Sumber : Teguh Pudjo Muljono, Bank Budgeting, BPFE Yogyakarta 1996

Sabtu, 06 April 2013

PENUSUNAN ANGGARAN DANA BANK



PENUSUNAN ANGGARAN DANA BANK
Pada bisnis perbankan modern saat ini banyak informasi produk dan jasa perbankan yang beraneka ragam tidak semuanya memerlukan dana, bahkan ada yang tidak memerlukan dana tetapi justru dari produk dan jasa yang dijual oleh bank tersebut akan menghasilkan dana dari bank itu sendiri atau adanya fund in flow ke dalam bank yang bersangkutan.
Dalam kaitannya masalah dana ini maka produk dan jasa perbankan dapat digolongkan ke dalam berbagai jenis antara lain:
-        Funding product yaitu jasa-jasa perbankan yang mempunyai maksud dan tujuan untuk pengumpulan dana misalnya deposito dan lain-lain.
-        Jasa dan produk yang tidak memerlukan dana, jasa dan produk yang menghasilkan fee sekaligus menghasilkan dana, misalnya bank garansi, transfer, pembukaan L/C impor dan lain-lain.

A.    Faktor-faktor Kebutuhan Dana Bank
Di dalam penyusunan anggaran dana bank langkah yang perlu diperhatikan yaitu mengadakan penelitian faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi besar kecilnya dana yang diperlukan suatu bank untuk membelanjai kegiatan usahanya. Secara lengkap faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1.      Tingkat kualitas manajemen bank
2.      Tingkat likuiditas yang dimiliki
3.      Tingkat kualitas asset
4.      Struktur dari depositnya
5.      Kualitas sistem prosedur
6.      Pemilik dana
7.      Pemupukan modal
8.      Besarnya reserve requirement

B.     Sumber-sumber Dana Bank
Ada berbagai sumber dana yang dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhan dana bank antara lain:
1.      Dari para pemilik :
      Modal disetor dari dana pemilik bank
Modal sumbangan
Modal pinjaman
2.      Dari cadangan
Ada beberapa bentuk cadangan yang dapat dibentuk oleh suatu bank sebagai sumber dana antara lain :
a.       Laba yang ditahan
b.      Laba tahun lalu
c.       Laba tahun berjalan
d.      Cadangan umum
e.       Cadangan tujuan
f.       Cadangan revaluasi aktiva tetap
g.      Penyisihan pengahapusan aktiva produktif
h.      Cadangan rahasia
3.      Sumber dana pihak ke III
Ada beberapa kelompok anggota masyarakat yang menjadi sumber dana  bank antara lain:
a.       Kelompok masyarakat perorangan/ rumah tangga.
b.      Kelompok perusahaan, swasta, pemerintah, asing.
c.       Kelompok bank dan lembaga keuangan.
d.      Kelompok yayasan, lembaga pemerintah, lembaga nonprofit.
Masing-masing kelompok diatas mempunyai kepentingan yang berbeda-beda dalam menempatkan dananya di bank. Oleh karena itu jenis produk dana yang dipilihnya untuk sarana penanaman dana pun berbeda-beda.
Adapun bentuk-bentuk produk dana bank yang di pasarkan di masyarakat luas dapat diuraikan sebagai berikut:
a.       Rekening giro (demand deposit)
b.      Rekening deposito (time deposits)
c.       Sertifikat deposito (sertificate of deposit)
d.      Tabungan (saving deposit)
e.       Tabungan yang dimodifikasi
f.       Rekening kreditur umum (marginal deposit)
4.      Antarbank pasiva
Pinjam meminjam antar bank ini biasanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu, biasanya relative pendek dari mulai beberapa hari sampai beberapa bulan yang dapat diperpanjang tergantung posisi finansiil (likuiditas) bank pemilik dana. Namun ada pula bank-bank besar yang memberikan credit line kepada bank yang lebih kecil dalam jumlah tertentu yang sewaktu-waktu dapat digunakan sesuai dengan maksimum kreditnya. Pinjaman/kredit antarbank ini bunganya berlaku floating rate yang dapat berubah sewaktu-waktu.
Beberapa sumber dana yang dapat dimanfaatkan oleh perbankan di Indonesia untuk mendapatkan dana melalui mekanisme transaksi antarbank ini antara lain:
a.      Inter bank call money market
b.      Surat berharga pasar uang (SBPU)
c.       Pembiayaan bersama
d.      Likuiditas dari bank Indonesia
e.       Credit line dari koresponden bank
5.      Sumber pembelanjaan intensif
Yang dimaksud sumber pembelanjaan intensif disini yaitu pembelanjaan (financing) aktiva produktif bank atau earning asset bank dari penjualan/pencairan aktiva nonproduktif lainnya.
Beberapa bentuk pembelanjaan intensif yang dapat dilakukan antara lain:
-        Pencairan aktiva tetap bank yang tidak terpakai unttuk membelanjai earning assets yang besar.
-        Penarikan kredit-kredit yang mengalami kemacetan.
6.      Pasar modal
Pada umumnya instrument yang diperjualbelikan dipasar modal dapat dibedakan surat berharga yang bersifat utang atau obligasi dan surat berharga yang bersifat pemilikan atau saham.

C.    Fungsi Dana bagi Bank
Ada berbagai fungsi dana bank antara lain:
1.      Alat pembayaran (financing) kegiatan usaha bank
Fungsi dana yang paling penting yaitu untuk pembiayaan (financing) kegiatan-kegiatan usaha yang dilakukan. Ada beberapa model pemakaian dana bank yaitu:
a.       Asset allocation approach
b.      Pool of fund approach
2.      Sebagai sumber likuiditas
3.      Sebagai tolok ukur kepercayaan masyarakat
4.      Sebagai tolok ukur solvabilitas

D.    Perhitungan Biaya Dana Bank
1.      Faktor yang mempengaruhi besarnya biaya dana
Besar kecilnya biaya dana yang dapat dihimpun bank akan sangat terpengaruh oleh berbagai faktor antara lain :
a.       Komposisi jenis dana
b.      Tingkat bunga dana di masyarakat
c.       Jangka waktu pengendapan dana
d.      Volume dana itu sendiri
e.       Biaya operasionil
f.       Unloanable fund
2.      Biaya dana
Di dalam menghitung biaya dana ini ada berbagai pendekatan yang dapat ditempuh antara lain:
-        Pendekatan historis >< pendekatan marginal
-        Pendekatan variable costing >< pendekatan full absorption costing
Karena adanya perbedaan pendekatan dalam perhitungan biaya tersebut pada akhirnya terdapat beberapa macam biaya dana yang dapat disajikan sebagai berikut:
a.       Cost of borrowing
b.      Cost of fund
c.       Cost of loanable fund (COF)
d.      Marginal cost of fund
e.       Cost of investible fund
f.       Cost of money (COM)

E.     Perencanaan Volume Dana
1.      Pemilihan sumber dana
Pemilihan sumber dana dimaksudkan untuk menghindarkan jangan sampai terjadi maturity gap dan interest rate gap serta diharapkan akan dapat diperoleh sumber dana dengan bbiaya yang murah. Ada beberapa model yaitu:
a.       Sumber dana jangka pendek versus sumber dana jangka panjang.
b.      Pemilihan dana rupiah versus dana valas.
c.       Pemilihan sumber dana dari pihak ketiga versus dari modal sendiri.
2.      Teknik perencanaan volume dana
Dalam pelaksanaan penetapan rencana berapa besarnya volume dana banyak cara, teknik, pendekatan yang dapat ditempuh untuk itu dapat dipilih salah satu pendekatan yang paling cocok. Beberapa pendekatan yang dapat dipakai :
-        Equilibrium approach
-        Correlation approach
-        Regulation approach
-        Market test approach
-        Statistical approach
-        Break even approach
-        Market factor approach
3.      Mekanisme penciptaan dana
a.       Melalui nasabah/masyarakat
b.      Melalui derivative product
c.       Melalui pasar uang
d.      Melalui saluran pasar modal
e.       Melalui pembiayaan bersama
f.       Melalui bank sentral
g.      Melalui pembelanjaan intensif

Sumber: Bank Budgeting Profit Planning & Control