Rabu, 02 November 2011

mekanisme kerja anggaran


Mekanisme Kerja Anggaran
Persiapan Penyusunan Anggaran Bank
Penggunaan anggaran akan merombak budaya kerja suatu perusahaan (Corporate Culture) dan untuk merombak budaya suatu perusahaan akan banyak dihadapkan pada berbagai masalah baik yang bersifat teknis dan nonteknis. Hal ini merupakan bentuk tantangan yyang harus dihadapi oleh para budget committemaupun dari manajemen bank yang bersangkutan.
Oleh karena itu sebaiknya sebelum suatu sistem anggaran diterapkan dalam suatu bank, perlu diperhatikan terlebih dahulu berbagai faktor yang mempunyai pengaruh terhadap sukses tidaknya pemakaian anggaran pada suatu bank.
1.      Faktor-faktor dalam penyusunan anggaran
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam penyusunan anggaran, yaitu:
a.       Dukungan manajemen
b.      Partisipasi seluruh pegawai bank

2.      Faktor sarana kerja
Untuk melaksanakan sistem anggaran yang baik tentu diperlukan beberapa macam sarana kerja yang memadai, antaralain meliputi:
a.       Tenaga kerja (Brain Ware) yaitu unit kerja yang bertugas mengkoordinir kegiatan anggaran, baik yang berupa penyusunan anggaran, pencatatan pelaksanaan anggaran evaluasi hasil kerja terhadap anggaran, penyusunan perbaikan dan seterusnya.
b.      Sistem, procedure, tata kerja (Soft Ware) yaitu segala sistem dan prosedur kerja yang telah diperlukan untuk menyusun anggaran tersebut, meliputi antara lain:
1)      Tata cara penyusunan anggaran.
2)      Standard performance atau standard cost yang akan digunakan untuk penyusunan anggaran.
3)      Berbagai informasi Ekstern atau Intern yang akan digunakan untuk penyusunan anggaran.
4)      Berbagai formula atau rumus untuk menyusun ramalan kerja atau prediksi dan seterusnya.
5)      Berbagai formulir atau tabel-tabel untuk menyusun, merumuskan dan membuat evaluasi anggaran.
6)      Berbagai sistem laporan untuk Management Information System.
7)      Sistem Rekening Stelsel (Chart of Account) yang sesuai dengan sifat masing-masing usaha.
8)      Tata cara pemberian reward dan punishment kepada setiap pegawai atas prestasi kerja yang telah dicapainya.
c.       Sarana perangkat keras (hard ware), seperti:
-        Mesin-mesin kalkulator, komputer dan lain-lain.
-        Formulir-formulir kerja
-        Tempat arsip
-        Dll.

3.      Faktor biaya
Besar kecilnya biaya yang disediakan untuk program anggaran ini tentu akan sangat berbeda antara satu bank dengan bank lainnya, akan tergantung pada:
-        Besar kecilnya organisasi anggaran
-        Bentuk dari sarana perangkat lunak yang akan diterapkan
-        Bentuk dan jenis perangkat keras yang akan dicapai
-        Kualitas tenaga kerja yang dipakai
-        Kualitas dari sistem dan prosedur anggaran yang dipakai oleh bank yang bersangkutan
-        Dan seterusnya

4.      Faktor kelengkapan informasi
Jenis informasi yang diperlukan tersebut dapat berupa informasi yang informal maupun formal mengenai bidang moneter, fiskal, perkreditan, dana, ekspor, impor, perdagangan valuta asing, pasaran tenaga kerja, permintaan dana dan seterusnya. Di samping itu informasi yang tidak langsung berhubungan dengan kegiatan perbankan itu sendiri juga sangat diperlukan untuk penyusunan anggaran tersebut, misalnya perkembangan volume  perdagangan suatu komoditi tertentu, ditemukan jenis-jenis teknologi baru di bidang produksi dan seterusnya.
Informasi-informasi diatas harus dapat dikumpulkan dan dikelola dengan baik agar dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk keperluan penyusunan anggaran tersebut.

5.      Faktor jenis usaha dari bank yang bersangkutan
Dalam penyusunan anggaran untuk suatu bank tertentu pertama-tama perlu diperhatikan sifat dan jenis usaha dari bank yang bersangkutan, misalnya dimana segmen pasar dari bank tersebut, jaringan usaha yang ada, bilamana perlu diperhatikan spesialisasi atau niche pasar yang dimilikinya.
Selain faktor nasabah, sumber dana, pola pemasaran jasa perbankan itu sendiri juga perlu diperhatikan faktor-faktor bank sejenis yang menjadi saingan utama bagi bank yang bersangkutan. Begitu juga tingkat intensitas persaingan juga perlu mendapatkan perhatian dalam penyusunan anggaran.
6.      Perkembangan kegiatan perekonomian secara makro
Berbagai aspek dalam perekonomian yang perlu diperhatikan ialah:
Tingkat pertumbuhan perekonomian baik nasional maupun internasional dimana bank yang bersangkutan mempunyai cabang atau beroperasi.
Kebijaksanaan moneter, perbankan, pasar uang dan modal, perpajakan, perubahan tingkat suku bunga, bunga kredit, perubahan kurs valuta asing, besarnya bantuan kredit likuiditas dari bank sentral, besarnya Legal Reserve Requirement yang ditetapkan oleh bank sentral, batasan maksimum Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR), tingkat maksimum Legal Lending Limit, sarana dan mekanisme dari pasar modal atau dana yang tersedia dan seterusnya.
Prosedur Penyusunan Anggaran
Secara garis besar, proses penyusunan anggaran terbagi menjadi dua, yakni dari atas ke bawah (top-down) dan dari bawah ke atas (bottom-up).
Dari atas ke bawah (Top-down)
Merupakan proses penyusunan anggaran tanpa penentuan tujuan sebelumnya dan tidak berlandaskan teori yang jelas. Proses penyusunan anggaran dari atas ke bawah ini secara garis besar berupa pemberian sejumlah uang dari pihak atasan kepada para karyawannya agar menggunakan uang yang diberikan tersebut untuk menjalankan sebuah program. Terdapat 5 metode penyusunan anggaran dari atas ke bawah:
  1. Metode kemampuan (The affordable method) adalah metode dimana perusahaan menggunakan sejumlah uang yang ada untuk kegiatan operasional dan produksi tanpa mepertimbangkan efek pengeluaran tersebut.
  2. Metode pembagian semena-mena (Arbitrary allocation method) merupakan proses pendistribusian anggaran yang tidak lebih baik dari metode sebelumnya. Metode ini tidak berdasar pada teori, tidak memiliki tujuan yang jelas, dan tidak membuat konsep pendistribusian anggaran dengan baik.
  3. Metode persentase penjualan (Percentage of sales) menggambarkan efek yang terjadi antara kegiatan iklan dan promosi yang dilakukan dengan persentase peningkatan penjualan di lapangan. Metode ini mendasarkan pada dua hal, yaitu persentase penjualan dan sejumlah pengembalian yang diterima dari aktivitas periklanan dan promosi yang dilakukan.
  4. Melihat pesaing (Competitive parity) karena sebenarnya tidak ada perusahaan yang tidak mau tahu akan keadaan pesaingnya. Tiap perusahaan akan berusaha untuk melakukan promosi yang lebih baik dari para pesaingnya dengan tujuan untuk menguasai pangsa pasar.
  5. Pengembalian investasi (Return of investment) merupakan pengembalian keuntungan yang diharapkan oleh perusahaan terkait dengan sejumlah uang yang telah dikeluarkan untuk iklan dan aktivitas promosi lainnya. Sesuai dengan arti katanya, investasi berarti penanaman modal dengan harapan akan adanya pengembalian modal suatu hari.
Dari bawah ke atas (Bottom-up)
Merupakan proses penyusunan anggaran berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dan anggaran ditentukan belakangan setelah tujuan selesai disusun. Proses penyusunan anggaran dari bawah ke atas merupakan komunikasi strategis antara tujuan dengan anggaran.  Terdapat 3 metode dasar proses penyusunan anggaran dari bawah ke atas, yakni:
  1. Metode tujuan dan tugas (Objective and task method) dengan menegaskan pada penentuan tujuan dan anggaran yang disusun secara beriringan. Terdapat 3 langkah yang ditempuh dalam langkah ini, yakni penentuan tujuan, penentuan strategi dan tugas yang harus dikerjakan, dan perkiraan anggaran yang dibutuhkan untuk mencapai tugas dan strategi tersebut.
  2. Metode pengembalian berkala (Payout planning) menggunakan prinsip investasi dimana pengembalian modal diterima setelah waktu tertentu. Selama tahun pertama, perusahaan akan mengalami rugi dikarenakan biaya promosi dan iklan masih melebihi keuntungan yang diterima dari hasil penjualan. Pada tahun kedua, perusahaan akan mencapai titik impas (break even point) antara biaya promosi dengan keuntungan yang diterima. Setelah memasuki tahun ketiga, barulah perusahaan akan menerima keuntungan penjualan. Strategi ini hasilnya dirasakan dalam jangka panjang.
  3. Metode perhitungan kuantitatif (Quantitative models) menggunakan sistem perhitungan statistik dengan mengolah data yang dimasukkan dalam komputer dengan teknik analisis regresi berganda (multiple regression analysis). Metode ini jarang digunakan karena kompleks dalam pemakaiannya.
Dalam penyusunan anggaran perlu diperhatikan langkah-langkah sebagai berikut:
1.      Preliminary study
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam preliminary study, meliputi:
a.       Perumusan sasaran usaha bank
b.      Planning assumption
2.      Penelitian risiko usaha

penyusunan anggaran


PENUSUNAN ANGGARAN DANA BANK
Pada bisnis perbankan modern saat ini banyak informasi produk dan jasa perbankan yang beraneka ragam tidak semuanya memerlukan dana, bahkan ada yang tidak memerlukan dana tetapi justru dari produk dan jasa yang dijual oleh bank tersebut akan menghasilkan dana dari bank itu sendiri atau adanya fund in flow ke dalam bank yang bersangkutan.
Dalam kaitannya masalah dana ini maka produk dan jasa perbankan dapat digolongkan ke dalam berbagai jenis antara lain:
-        Funding product yaitu jasa-jasa perbankan yang mempunyai maksud dan tujuan untuk pengumpulan dana misalnya deposito dan lain-lain.
-        Jasa dan produk yang tidak memerlukan dana, jasa dan produk yang menghasilkan fee sekaligus menghasilkan dana, misalnya bank garansi, transfer, pembukaan L/C impor dan lain-lain.

A.    Faktor-faktor Kebutuhan Dana Bank
Di dalam penyusunan anggaran dana bank langkah yang perlu diperhatikan yaitu mengadakan penelitian faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi besar kecilnya dana yang diperlukan suatu bank untuk membelanjai kegiatan usahanya. Secara lengkap faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1.      Tingkat kualitas manajemen bank
2.      Tingkat likuiditas yang dimiliki
3.      Tingkat kualitas asset
4.      Struktur dari depositnya
5.      Kualitas sistem prosedur
6.      Pemilik dana
7.      Pemupukan modal
8.      Besarnya reserve requirement

B.     Sumber-sumber Dana Bank
Ada berbagai sumber dana yang dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhan dana bank antara lain:
1.      Dari para pemilik :
a.       Modal disetor dari dana pemilik bank
b.      Modal sumbangan
c.       Modal pinjaman
2.      Dari cadangan
Ada beberapa bentuk cadangan yang dapat dibentuk oleh suatu bank sebagai sumber dana antara lain :
a.       Laba yang ditahan
b.      Laba tahun lalu
c.       Laba tahun berjalan
d.      Cadangan umum
e.       Cadangan tujuan
f.       Cadangan revaluasi aktiva tetap
g.      Penyisihan pengahapusan aktiva produktif
h.      Cadangan rahasia
3.      Sumber dana pihak ke III
Ada beberapa kelompok anggota masyarakat yang menjadi sumber dana  bank antara lain:
a.       Kelompok masyarakat perorangan/ rumah tangga.
b.      Kelompok perusahaan, swasta, pemerintah, asing.
c.       Kelompok bank dan lembaga keuangan.
d.      Kelompok yayasan, lembaga pemerintah, lembaga nonprofit.
Masing-masing kelompok diatas mempunyai kepentingan yang berbeda-beda dalam menempatkan dananya di bank. Oleh karena itu jenis produk dana yang dipilihnya untuk sarana penanaman dana pun berbeda-beda.
Adapun bentuk-bentuk produk dana bank yang di pasarkan di masyarakat luas dapat diuraikan sebagai berikut:
a.       Rekening giro (demand deposit)
b.      Rekening deposito (time deposits)
c.       Sertifikat deposito (sertificate of deposit)
d.      Tabungan (saving deposit)
e.       Tabungan yang dimodifikasi
f.       Rekening kreditur umum (marginal deposit)
4.      Antarbank pasiva
Pinjam meminjam antar bank ini biasanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu, biasanya relative pendek dari mulai beberapa hari sampai beberapa bulan yang dapat diperpanjang tergantung posisi finansiil (likuiditas) bank pemilik dana. Namun ada pula bank-bank besar yang memberikan credit line kepada bank yang lebih kecil dalam jumlah tertentu yang sewaktu-waktu dapat digunakan sesuai dengan maksimum kreditnya. Pinjaman/kredit antarbank ini bunganya berlaku floating rate yang dapat berubah sewaktu-waktu.
Beberapa sumber dana yang dapat dimanfaatkan oleh perbankan di Indonesia untuk mendapatkan dana melalui mekanisme transaksi antarbank ini antara lain:
a.      Inter bank call money market
b.      Surat berharga pasar uang (SBPU)
c.       Pembiayaan bersama
d.      Likuiditas dari bank Indonesia
e.       Credit line dari koresponden bank
5.      Sumber pembelanjaan intensif
Yang dimaksud sumber pembelanjaan intensif disini yaitu pembelanjaan (financing) aktiva produktif bank atau earning asset bank dari penjualan/pencairan aktiva nonproduktif lainnya.
Beberapa bentuk pembelanjaan intensif yang dapat dilakukan antara lain:
-        Pencairan aktiva tetap bank yang tidak terpakai unttuk membelanjai earning assets yang besar.
-        Penarikan kredit-kredit yang mengalami kemacetan.
6.      Pasar modal
Pada umumnya instrument yang diperjualbelikan dipasar modal dapat dibedakan surat berharga yang bersifat utang atau obligasi dan surat berharga yang bersifat pemilikan atau saham.

C.    Fungsi Dana bagi Bank
Ada berbagai fungsi dana bank antara lain:
1.      Alat pembayaran (financing) kegiatan usaha bank
Fungsi dana yang paling penting yaitu untuk pembiayaan (financing) kegiatan-kegiatan usaha yang dilakukan. Ada beberapa model pemakaian dana bank yaitu:
a.       Asset allocation approach
b.      Pool of fund approach
2.      Sebagai sumber likuiditas
3.      Sebagai tolok ukur kepercayaan masyarakat
4.      Sebagai tolok ukur solvabilitas

D.    Perhitungan Biaya Dana Bank
1.      Faktor yang mempengaruhi besarnya biaya dana
Besar kecilnya biaya dana yang dapat dihimpun bank akan sangat terpengaruh oleh berbagai faktor antara lain :
a.       Komposisi jenis dana
b.      Tingkat bunga dana di masyarakat
c.       Jangka waktu pengendapan dana
d.      Volume dana itu sendiri
e.       Biaya operasionil
f.       Unloanable fund
2.      Biaya dana
Di dalam menghitung biaya dana ini ada berbagai pendekatan yang dapat ditempuh antara lain:
-        Pendekatan historis >< pendekatan marginal
-        Pendekatan variable costing >< pendekatan full absorption costing
Karena adanya perbedaan pendekatan dalam perhitungan biaya tersebut pada akhirnya terdapat beberapa macam biaya dana yang dapat disajikan sebagai berikut:
a.       Cost of borrowing
b.      Cost of fund
c.       Cost of loanable fund (COF)
d.      Marginal cost of fund
e.       Cost of investible fund
f.       Cost of money (COM)

E.     Perencanaan Volume Dana
1.      Pemilihan sumber dana
Pemilihan sumber dana dimaksudkan untuk menghindarkan jangan sampai terjadi maturity gap dan interest rate gap serta diharapkan akan dapat diperoleh sumber dana dengan bbiaya yang murah. Ada beberapa model yaitu:
a.       Sumber dana jangka pendek versus sumber dana jangka panjang.
b.      Pemilihan dana rupiah versus dana valas.
c.       Pemilihan sumber dana dari pihak ketiga versus dari modal sendiri.
2.      Teknik perencanaan volume dana
Dalam pelaksanaan penetapan rencana berapa besarnya volume dana banyak cara, teknik, pendekatan yang dapat ditempuh untuk itu dapat dipilih salah satu pendekatan yang paling cocok. Beberapa pendekatan yang dapat dipakai :
-        Equilibrium approach
-        Correlation approach
-        Regulation approach
-        Market test approach
-        Statistical approach
-        Break even approach
-        Market factor approach
3.      Mekanisme penciptaan dana
a.       Melalui nasabah/masyarakat
b.      Melalui derivative product
c.       Melalui pasar uang
d.      Melalui saluran pasar modal
e.       Melalui pembiayaan bersama
f.       Melalui bank sentral
g.      Melalui pembelanjaan intensif