Rabu, 19 Desember 2012

soal & jawaban manajemen dana


SOAL 3
1.      Funsi dana dari tinjauan pemilik
Jelaskan untuk apa saja, dan bagaimana uraiannya.
2.      Target dana
Andaikan anda bekerja di sebuah kantor cabang suatu BUS yang mana untuk tahun 2013 mendatang ditargetkan untuk memperoleh sampai dengan akhir tahunsebesar Rp. 10 Milyar.
Berapakah yang akan anda upayakan dan untuk alasan apa , dan dari sumber dana yang mana dari tinjauan pemilik (DPK, Pihak Kedua dan Pihak Kesatu)?
3.      Produk funding
Suatu BUS yang produk financingnya didominasi oleh pembiayaan perumahandan real estate, jika ingin meningkatkan volume pembiayaan sector tersebut sumber dananya menggantungkan dari deposito tampaknya tidak berani.
Mengapa demikian? Dan bagaimana jalan keluarnya??
4.      Rekayasa produk funding
Terkait pertanyaan nomer 3 di atas, bisakah dicarikan solusi dengan merekayasa produk tabungan? Bagaimana caranya, berikan contohnya??
JAWABAN SOAL 3 :
1.      Fungsi Dana dari Tinjauan Pemilik:
DP I         
a.       Giro                 : primary reserve, secondary reserve, loan jangka pendek
b.      Tabungan        : primary reserve, secondary reserve, loan jangka pendek
c.       Deposito          : loan, penyertaan
DP II        
a.       Pasar Uang      : primary reserve (karena untuk mengisi kas dan giro BI)
b.      Pasar Modal    : loan jangka panjang, penyertaan
DP III      
a.       Modal              : loan, penyertaan, aktiva tetap
2.      Target Dana
Untuk target dana sebesar Rp. 10 Milyar maka kita dapat mengupayakan sebanyak-banyaknya dengan alasan profitabilitas. Jika memiliki dana banyak maka dapat memberikan pembiayaan yang banyak sehingga pendapatan meningkat dan keuntungan juga akan meningkat sehingga akan menambah modal. Dan bank juga ingin memperoleh keuntungan yang besar. Dana yang harus diusahakan yaitu dari dana pihak ketiga (DPK)
3.      Produk Funding
Jika ingin meningkatkan volume pembiayaan perumahan dan real estate maka tidak cukup hanya mengandalkan deposito karena saat ini deposito relative berjangka pendek meskipun secara teoritis deposito berjangka menengah-panjang dan deposito juga merupakan sumber dana yang berbiaya mahal. Oleh karena itu untuk meningkatkan volume pembiayaan perumahan dan real estate menggunakan sumber dana yang berjangka waktu panjang seperti pasar modal, surat berharga jangka panjang dan bancassurance.
4.      Rekayasa Produk Funding
Bisa. Produk tabungan jangka waktunya pendek, namun saat ini dengan adanya bancassurance merubah maturity dari tabungan tersebut menjadi jangka panjang sehingga funding menjadi lebih stabil.
Contoh dari produk bancassurance yaitu tabungan haji, tabungan pendidikan, tabungan hari tua, tabungan pensiun dan lain-lain.
Dengan merekayasa produk tabungan tersebut menjadi jangka panjang maka penyaluran dananya dapat disalurkan ke pembiayaan yang berjangka waktu panjang seperti pembiayaan perumahan dan real estate.

soal manajemen dana


SOAL MANAJEMEN DANA 1
1.   Manajemen dana, jelaskan secara ringkas, padat, namun jelas. Apa konsep globalnya, berangkat dari pengertian/fungsi pokok perbankan menurut perundang-undangan yang berlaku !
2.    Jelaskan teori alokasi dana tipe “assets allocation approach” yang mana sumber dananya selain dari pihak pertama dan ketiga, juga dari pihak kedua, yaitu pasar uang dan pasar modal!
3.      Dalam pricing produk perbankan islam, bolehkah dilakukan time value of money,  dalam pengertian kian lama jangka waktu fasilitas, kian meningkat/ bertambah imbalannya?
4.      Dalam bank umum terdapat fungsi “money creation” jelaskan bagaimana caranya?
SOAL 2
1.      Jelaskan perbedaan antara bunga dan bagi hasil, berikan contoh perhitunganya !
2.      Fund management
Jelaskan management dana BUS secara global yang dimulai dari UU BUS nomor berapa tahun berapa, fungsi bank secara umum, aktivitas pokoknya. Berdasarkan neraca BUS, sisi pasivanya substansinya apa, dan jelaskan secara rinci dan sistematis.
3.      Funding: Retail VS Wholesale
Mana yang harus dipilih dan apa alasannya ?
4.      Tabungan
Secara konsep dapatkah produk tabungan sekarang ini dijadikan sebagai basis pendanaan untuk pembiayaan berjangka menengah dan panjang? Kalau bisa berikan contoh produknya, kalau tidak bisa berikan alasannya !
5.      Teori alokasi dana, sebut dan jelaskan masing-masing !

Rabu, 10 Oktober 2012

Peran Bank Dalam Pembangunan


Peranan Bank dalam Pembangunan
1.      Bank dan Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi tidak bisa dilepaskan dari sektor perbankan. Dunia perbankan memegang peranan penting dalam pertumbuhan stabilitas ekonomi. Hal ini dapat dilihat ketika sektor ekonomi mengalami penurunan, maka salah satu cara mengembalikan stabilitas ekonomi adalah dengan menata sektor perbankan. Sesuai yang diungkapkan oleh Y. Sri Susili et al (2000: 7) bahwa “ Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank merupakan lembaga perantara keuangan (financial intermediaries) sebagai sarana pendukung yang amat vital untuk menunjang kelancaran perekonomian”. Peningkatan peranan perbankan sangat diperlukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi karena dapat meningkatkan volume usaha sektor rill. Oleh karenanya kekacauan sistem perbankan akan berdampak luas pada perekonomian Negara.
Peranan Bank :
a.       Peranan Bank di dalam negeri adalah untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dalam arti bahwa, semua kegiatan oleh bank itu menyangkut soal uang kegiatan-kegiatan itu meliputi : adminitrasi keuangan, penggunaan uang, penampungan uang, perdagangan dan penukaran, perkreditan, kiriman uang dan pengawasan.
b.      Peranan Bank di luar negeri yaitu merupakan antara dunia international dalam lalu lintas devisa ( uang ), hubungan moneter dan perdagangan.
Hubungan antara bank-bank di dalam dan di luar negeri, memungkinkan berlangsungnya impor dan ekspor, kiriman uang, kepariwisataan dan lain-lain.
2.      Bank dan Kebijakan Moneter
Bank Indonesia memiliki tujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Tujuan ini sebagaimana tercantum dalam UU No. 3 tahun 2004  pasal 7 tentang Bank Indonesia.
Hal yang dimaksud dengan kestabilan nilai rupiah antara lain adalah kestabilan terhadap harga-harga barang dan jasa yang tercermin pada inflasi. Untuk mencapai tujuan tersebut, sejak tahun 2005 Bank Indonesia menerapkan kerangka kebijakan moneter dengan inflasi sebagai sasaran utama kebijakan moneter (Inflation Targeting Framework) dengan menganut sistem nilai tukar yang mengambang (free floating). Peran kestabilan nilai tukar sangat penting dalam mencapai stabilitas harga dan sistem keuangan. Oleh karenanya, Bank Indonesia juga menjalankan kebijakan nilai tukar untuk mengurangi volatilitas nilai tukar yang berlebihan, bukan untuk mengarahkan nilai tukar pada level tertentu.
Dalam pelaksanaannya, Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk melakukan kebijakan moneter melalui penetapan sasaran-sasaran moneter (seperti uang beredar atau suku bunga) dengan tujuan utama menjaga sasaran laju inflasi yang  ditetapkan oleh Pemerintah.  Secara operasional, pengendalian  sasaran-sasaran moneter tersebut menggunakan instrumen-instrumen, antara lain operasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah maupun valuta asing, penetapan tingkat diskonto, penetapan cadangan wajib minimum, dan pengaturan kredit atau pembiayaan.  Bank Indonesia juga dapat melakukan cara-cara pengendalian moneter berdasarkan Prinsip Syariah.
3.      Bank dan Penciptaan Uang
Uang yang beredar di masyarakat tidak hanya uang kartal (uang kertas dan logam), tetapi  juga uang giral seperti cek dan bilyet giro. Tiga cara bank menciptakan uang giral, yaitu dengan cara substitusi, exchange of claim dan transformasi.
a.       Substitusi artinya pengganti. Dalam kaitan dengan uang,adalah penggantian uang kartal dengan uang giral oleh bank.
b.      Exchange of claim yaitu bank memberikan kredit kepada nasabahnya, tetapi bank tidak memberikan uang tunai kepada nasabahnya melainkan dengan membuka suatu rekening, baik rekening giro maupun rekening khusus pinjaman dengan mencantumkan  saldo kredit, dan untuk itu kepada nasabah diberikan buku cek untuk bisa digunakan kapan dia mau untuk  menguangkan kredit tersebut. Jadi kredit diberikan dalam uang giral  tidak dalam bentuk uang kartal.
c.       Transformasi adalah dengan menuangkan uatng pihak ketiga baik swasta maupun pemerintah. Misalnya nasabah menjual surat – surat berharganya kepada bank. Bank membeli surat berharga tersebut dan tidak membayar dalam uang tunai melainkan dengan menambahkan saldo kepada rekening nasabah sehingga rekening nasabah bertambah sebesar harga yang disepakati atas surat berharga tersebut.
4.      Bank dan Ekonomi Masyarakat
            Ekonomi masyarakat akan tumbuh dan berkembang sejalan dengan perkembangan dan kemajuan bank dalam melayani kebutuhan masyarakat. Bank dituntut untuk maju ke depan sebagai pemberi informasi yang cepat dan akurat sekaligus sebagai penyandang dana keuangan bagi berbagai transaksi bisnis baik berskala lokal, nasional dan internasional. Ada dua macam masyarakat yang berhubungan dengan bank, yaitu para nasabah dan masyarakat umum. Para nasabah adalah  masyarakat yang mempunyai kepentingan langsung dengan bank. Mereka adalah :
a.       Para penyimpan uang baik dalam bentuk giro, deposito atau tabungan
b.      Para penerima kredit bank (debitur)
c.       Penerima transfer uang
d.      Pengirim transfer uang
e.       Para pedagang perantara pasar modal                 
Pola Dasar Manajemen Bank
1.      Perumusan kebijaksanaan
a.       Kebijaksanaan yang dirumuskan sesudah perkembangan – perkembangan matang terhadap konsekuensi dari semua pilihan   yang tersedia
b.      Kebijaksanaan yang timbul dari tindakan tunggal atau berulang – ulang. Bidang   kegiatan  bank   yang  perlu   dirumuskan  dalam   wujud kebijaksanaan           dasar, umumnya meliputi bidang  penting bagi aktivitas bank, yaitu :
-        Tipe nasabah yang dilayani
-        Jenis pelayanan pada nasabah
-        Daerah atau wilayah pelayanan
-        Metode meraih bisnis
-        Distribusi aktiva produktif
-        Preferensi likuiditas
-        Persaingan
-        Pengembangan dan latihan staf
-        Kantor atau ruang bank
2.      Perencanaan dan pengembangan organisasi
a.       Pengelompokan fungsi – fungsi
Prosedur pertama  perencanaan organisasi adalah penngelompokan   yang logis dari kegiatan – kegiatan bank. Dengan proses demikian,   pengetahuan dan keterampilan maksimum dapat dimasukan pada masing – masing usaha.
b.      Pelimpahan tanggung jawab
Orang yang paling bertanggung jawab atas keberhasilan seluruh usaha bank adalah direktur utama. Pelimpahan tanggung jawab merupakan salahsatu cara atasan meningkatkan efektivitasnya dalam mencapai tujuan bank. Sukses atau gagalnya seorang atasan tidaklah diukur dengan prestasinya sendiri, tetapi dengan total usaha bagiannya. Tercapainya kesuksesan hampir selalu merupakan usaha berkelompok dalam suatu bagian.
c.       Garis wewenang
Prinsip dasar adalah diberikannya  wewenang  yang  cukup  untuk  memungkinkan pelaksanaan tanggung jawab yang ditugaskan. Garis wewenang haruslah jelas dan haruslah bergerak dari atas ke bawah. Pelimpahan  wewenang tersebut hendaklah sebaiknya secara tertulis dan sebuah kopinya diberikan kepada masing – masing orang yang bersangkutan.
d.      Lingkup pengawasan
Efektivitas dari lingkup atau jangkauan pengawasan harus memperhatikan beberapa faktor. Dalam bagian perkreditan tertentu seperti bagian kredit komersial , tugas – tugasnya kompleks sehingga meminta banyak interaksi antara para poejabat kredit. Sedangkan dalam kredit cicilan, tugasnya tidak sekompleks seperti pada bagian kredit komersial.
e.       Hubungan staff dan garis
Fungsi garis adalah langsung menyangkut pencapaian tujuan bank, seperti pengolahan rekening deposito dan kredit. Pejabat kredit adalah pejabat garis. Dengan menangani permohonan kredit, ia melaksanakan tugas yang langsung bagi pencapaian tujuan bank. Sebaliknya pejabat personalia adalah pejabat staff. Ia membantu pejabat garis melaksanakan tugas mereka secara lebih efektif dengan memberikan nasehat, bimbingan dan bantuan, tetapi tidak mempunyai wewenang terhadap mereka.
f.       Fleksibilitas struktur organisasi
Fleksibilitas bank  yaitu kemampuan untuk mengembangkan dan menciut menurut volume bisnis atau keadaan lainnya. Untuk itu, struktur organisasi harus dibuat berdasarkan fungsi dan tugas bukan berdasarkan orang.
g.      Spesifikasi dan prosedur
Spesifikasi menggambarkan hal yang ideal, bukan yang faktual, dan yang dipakai sebagai dasar dan tujuan menyeleksi pegawai. Sebaiknya pula perusahaan memutuskan dan menuliskan prosedur organisasi yang menyangkut lebih dari satu bank. Uraian tertulis hendaklah menunjukan prosedur langkah demi langkah yang harus diambil dan siapa yang bertanggung jawab untuk masing – masing langkah tersebut.
3.      Staffing dan manajerial skill
a.       Proyeksi kebutuhan tenaga kerja
Keberhasilan sebuah bank  langsung tergantung kepada  mutu dari karyawannya. Dalam  memproyeksi    kebutuhan   tenaga  kerja, langkah pertama  adalah mengelompokan  posisi – posisi ke  dalam  klasifikasi yang  sedikit  mungkin. Kemudian dibuatlah  proyeksi perkiraan jumlah     lowongan pada masing – masing kelompok.
b.      Inventarisasi tenaga kerja  yang ada sekarang
Jumlah staff yang ada sekarang dikelompokan menurut kapasitas mereka memenuhi persyaratan satu atau lebih kelompok yang terdapat dalam proyeksi tenaga kerja. Kemudian dibuatlah ramalan tentang kapasitas mereka pada waktu tertentu di masa depan.        
c.       Program latihan dan pengembangan
Istilah latihan menunjukan peningkatan keterampilan kerja, sedangkan istilah pengembangan umumnya digunakan untuk  membantu seseorang menanamkan ciri – ciri kepribadian tertentu.
d.      Penempatan jabatan
Ada  4 faktor yang perlu diperhatikan dalam penempatan pejabat yaitu :
-        Kebutuhan – kebutuhan yang segera
-        Kebutuhan – kebutuhan di masa depan
-        Program latihan dan pengembangan
-        Keadilan 
e.       Adminstrasi gaji
Program administrasi gaji haruslah benar – benar terpadu dan konsisten. Pada dasarnya bank memberikan imbalan kepada para pegawai dengan cara yang sedemikian rupa sehingga sesuai dengan sumbangan mereka kepada perusahaan, mempertahankan pegawai yang bemutu dan mencapai moral yang tinggi. Salah satu cara yang sederhana untuk melangkahkan ke arah yang tepat adalah meninjau kembali skedul gaji itu secara berkala.
4.      Pengawasan internal
a.       Penetapan tujuan
Istilah tujuan dapat secara luas ditafsirkan meliputi rencana jangka panjang bank, sasaran operasional jangka pendek, dan bahkan tujuan departemental atau tujuan individual sehari-hari. Jadi, secara harfiah tujuannya adalah menyeimbangkan tujuan jangka pendek dengan tujuan jangka panjang.
b.      Pentingnya pengawasan
Kelancaran operasional bank adalah kepentingan paling utama dari direksi. Melalui pengawasan, para manajer dapat menentukan tercapai tidaknya harapan mereka. Di samping itu, pengawasan ini dapat membantu manajer mengambil keputusan yang lebih baik. 
c.       Standard pengawasan
Pada dasarnya standar pengawasan itu ada 2 macam, yaitu :
-        Suatu ukuran tertentu didasarkan pada data dari periode sebelumnya.
-        Standar yang didasarkan atas tujuan – tujuan yang telah ditetapkan.
d.      Anggaran pengawasan
Pada dasarnya anggaran meliputi 3 ide, yaitu :
-        Dokumen anggaran memuat perkiraan hasil operasi bank.
-        Semua data anggaran itu hendaklah secara internal sesuai dan  terintegrasi dengan baik
-        Hasil -  hasil sesungguhnya dapat dibandingkan dengan taksiran anggaran.
e.       Akuntansi tanggungjawab
Pemakaian akunting pertanggung jawaban ini berarti perlunya menetapkan harga – harga transfer untuk output dan jasa – jasa yang yang diberikan oleh satu unit organisasi ke unit organisasi lainnya. Alat yang dipakai adalah harga transfer dana yang membebankan suatu tarif biaya pada kantor cabang pemakaian dana dan membayarkannya kepada kantor cabang pensuplai dana.  
f.       Perencanaan laba
Sekarang ini banyak perusahaan yang memakai suatu bentuk pengawasan baru yang menggabungkan pengawasan yang efektif dengan bantuan yang sangat berharga dalam memaksimumkan kesempatan – kesempatan laba. Bentuk pengawasan inilah yang disebut sebagai profit planning (perencanaan laba) terdiri dari penetapan tujuan – tujuan yang berimbang dan disesuaikan dengan baik untuk setiap item neraca dan daftar rugi/laba.
g.      Sistem informasi manajemen
Suatu perkembangan mutakhir dalam perbankan adalah desain dan pemasangan sistem informasi manajemen yang ciri – cirinya banyak bergantung pada pemakaian komputer dan peralatan pengolahan data lainnya. Kemajuan peralatan ini telah menciptakan kesempatan untuk meningkatkan peranan fungsi akunting bank.
h.      Program internal audit
Unsur dasar dari audit interna meliputi verifikasi aktiva dan pasiva, menentukan keseksamaan ayat – ayat penghasilan dan ongkos, memastikan kebenaran pemakaian prosedur bank yang telah ditetapkan (terutama dalam pengurusan uang), dan menyarankan perbaikan cara – cara operating. Audit internal ini selalu lebih ketat daripada pemeriksaan buku – buku bank oleh para pemeriksa bank (bank examiners)
5.      Sistem manajemen bank
a.       Unit banking sistem
Ciri – ciri utama dari bank yang menganut Unit Banking dalam sistem manajemennya adalah :
-        Organisasinya kecil
-        Ruang lingkup operasionalnya terbatas
-        Hanya sedikit sekali adanya delegation of authority
-        Keputusan kredit dapat lebih cepat karena prosedurnya tidak berbelit dan langsung ditangani direksi
-        Karena sistemnya kesatuan maka kekuasaan bisa terhimpun satu tangan.  
b.       Branch banking sistem
Kelebihan – kelebihan sistem branch banking
-        Organisasi besar dengan jaringan operasional luas
-        Kantor Pusat memikirkan perencanaan pengembangan bank dalam perspektif jangka panjang, sedangkan cabang – cabang dan kantor wilayah bisa memikirkan rencana – rencana jangka pendek.
-        Penerapan sistem organisasi lini dan staff dengan wawasan yang luas dapat lebih berkembang
-        Ada delegation of authority yang lebih jelas dan mantap, terutama dalam wewenang pemberian kredit berdasarkan status
-        Bidang usaha yyang di biayai bank dapat lebih luas variasinya karena menyangkut berbagai daerah, bahakan sampai ke luar negeri.
Kelemahan sistem branch banking
-        Bagi kredit yang berjumlah besar memakan waktu cukup lama karena harus melalui jenjang status, misalnya ke cabang di atasnya dan kantor wilayah.
-        Sering tidak meratanya keterampilan manajerial dan teknis di cabang - cabang .
c.       Group and chain banking system
Beberapa  bank  menggabungkan  diri   dalam pola  manajemen  terutama soal dana  dan  kredit  yang  dipimpin  oleh salah satu bank terbesar dalam kelompok  atau   perorangan  yang  merupakan   pemegang  saham terbesar.
d.      Mixed system
Sistem  ini  paling  susah  dipantau  karena  pada  bagian kegiatan tertentu menggunakan  unit   sistem   dan   pada  bagian  lain  menjalankan   branch system.
6.      Sound banking business
Performance atau penampilan hasil usaha diukur dari 5 indikator yang disebut CAMEL, yaitu :
a.      Capital adequacy (permodalan)
Adalah berkaitan dengan penyediaan modal sendiri yang diperlukan untuk menutup resiko kerugian yang mungkin timbul dari penanaman dana aktiva – aktiva produktif yang mengandund resiko serta untuk membiayai penanaman dalam benda tetap dan inventaris.
b.      Assets quality (kualitas aktiva produktif)
Sering juga disebut earning assets  yaitu semua aktiva (baik rupiah maupun valuta asing yang dimiliki bank) dengan maksud untuk memperoleh penghasilan sesuai dengan fungsinya.
c.       Management of risks (manajemen resiko)
Merupakan inti dari pengukuran masyarakat apakah sebuah bank terlah dikelola berdasarakan asas – asas perbankan yang sehat atau dikelola secara tidak sehat.
d.      Earning ability (rentabilitas)
            Adalah kemampuan bank menghasilkan keuntungan yang wajar sesuai dengan line of business.
e.       Liquidity sufficiency (likuiditas)
            Adalah kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban – kewajiban yang segera ditagih (berjangka sangat pendek).

Sumber Data:
repository.binus.ac.id/content/J0152/J015246763.ppt
rostisetiawati1962.files.wordpress.com/.../manajemen-dana-bank1.ppt