Mekanisme Kerja Anggaran
Persiapan Penyusunan Anggaran Bank
Penggunaan
anggaran akan merombak budaya kerja suatu perusahaan (Corporate Culture) dan
untuk merombak budaya suatu perusahaan akan banyak dihadapkan pada berbagai
masalah baik yang bersifat teknis dan nonteknis. Hal ini merupakan bentuk
tantangan yyang harus dihadapi oleh para budget committemaupun dari manajemen
bank yang bersangkutan.
Oleh
karena itu sebaiknya sebelum suatu sistem anggaran diterapkan dalam suatu bank,
perlu diperhatikan terlebih dahulu berbagai faktor yang mempunyai pengaruh
terhadap sukses tidaknya pemakaian anggaran pada suatu bank.
1. Faktor-faktor
dalam penyusunan anggaran
Beberapa faktor yang
perlu diperhatikan dalam penyusunan anggaran, yaitu:
a. Dukungan
manajemen
b. Partisipasi
seluruh pegawai bank
2. Faktor
sarana kerja
Untuk melaksanakan
sistem anggaran yang baik tentu diperlukan beberapa macam sarana kerja yang
memadai, antaralain meliputi:
a. Tenaga
kerja (Brain Ware) yaitu unit kerja yang bertugas mengkoordinir kegiatan
anggaran, baik yang berupa penyusunan anggaran, pencatatan pelaksanaan anggaran
evaluasi hasil kerja terhadap anggaran, penyusunan perbaikan dan seterusnya.
b. Sistem,
procedure, tata kerja (Soft Ware) yaitu segala sistem dan prosedur kerja yang
telah diperlukan untuk menyusun anggaran tersebut, meliputi antara lain:
1) Tata
cara penyusunan anggaran.
2) Standard
performance atau standard cost yang akan digunakan untuk penyusunan anggaran.
3) Berbagai
informasi Ekstern atau Intern yang akan digunakan untuk penyusunan anggaran.
4) Berbagai
formula atau rumus untuk menyusun ramalan kerja atau prediksi dan seterusnya.
5) Berbagai
formulir atau tabel-tabel untuk menyusun, merumuskan dan membuat evaluasi
anggaran.
6) Berbagai
sistem laporan untuk Management Information System.
7) Sistem
Rekening Stelsel (Chart of Account) yang sesuai dengan sifat masing-masing
usaha.
8) Tata
cara pemberian reward dan punishment kepada setiap pegawai atas prestasi kerja
yang telah dicapainya.
c. Sarana
perangkat keras (hard ware), seperti:
-
Mesin-mesin kalkulator, komputer dan
lain-lain.
-
Formulir-formulir kerja
-
Tempat arsip
-
Dll.
3. Faktor
biaya
Besar kecilnya biaya
yang disediakan untuk program anggaran ini tentu akan sangat berbeda antara
satu bank dengan bank lainnya, akan tergantung pada:
-
Besar kecilnya organisasi anggaran
-
Bentuk dari sarana perangkat lunak yang
akan diterapkan
-
Bentuk dan jenis perangkat keras yang
akan dicapai
-
Kualitas tenaga kerja yang dipakai
-
Kualitas dari sistem dan prosedur
anggaran yang dipakai oleh bank yang bersangkutan
-
Dan seterusnya
4. Faktor
kelengkapan informasi
Jenis informasi yang
diperlukan tersebut dapat berupa informasi yang informal maupun formal mengenai
bidang moneter, fiskal, perkreditan, dana, ekspor, impor, perdagangan valuta
asing, pasaran tenaga kerja, permintaan dana dan seterusnya. Di samping itu
informasi yang tidak langsung berhubungan dengan kegiatan perbankan itu sendiri
juga sangat diperlukan untuk penyusunan anggaran tersebut, misalnya perkembangan
volume perdagangan suatu komoditi
tertentu, ditemukan jenis-jenis teknologi baru di bidang produksi dan
seterusnya.
Informasi-informasi
diatas harus dapat dikumpulkan dan dikelola dengan baik agar dapat dimanfaatkan
semaksimal mungkin untuk keperluan penyusunan anggaran tersebut.
5. Faktor jenis
usaha dari bank yang bersangkutan
Dalam penyusunan
anggaran untuk suatu bank tertentu pertama-tama perlu diperhatikan sifat dan
jenis usaha dari bank yang bersangkutan, misalnya dimana segmen pasar dari bank
tersebut, jaringan usaha yang ada, bilamana perlu diperhatikan spesialisasi
atau niche pasar yang dimilikinya.
Selain faktor nasabah,
sumber dana, pola pemasaran jasa perbankan itu sendiri juga perlu diperhatikan
faktor-faktor bank sejenis yang menjadi saingan utama bagi bank yang
bersangkutan. Begitu juga tingkat intensitas persaingan juga perlu mendapatkan
perhatian dalam penyusunan anggaran.
6. Perkembangan
kegiatan perekonomian secara makro
Berbagai aspek dalam
perekonomian yang perlu diperhatikan ialah:
Tingkat pertumbuhan
perekonomian baik nasional maupun internasional dimana bank yang bersangkutan
mempunyai cabang atau beroperasi.
Kebijaksanaan moneter, perbankan,
pasar uang dan modal, perpajakan, perubahan tingkat suku bunga, bunga kredit, perubahan
kurs valuta asing, besarnya bantuan kredit likuiditas dari bank sentral,
besarnya Legal Reserve Requirement yang ditetapkan oleh bank sentral, batasan
maksimum Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR), tingkat maksimum Legal
Lending Limit, sarana dan mekanisme dari pasar modal atau dana yang tersedia
dan seterusnya.
Prosedur Penyusunan Anggaran
Secara
garis besar, proses penyusunan anggaran terbagi menjadi dua, yakni dari atas ke
bawah (top-down) dan dari bawah ke atas (bottom-up).
Dari atas ke bawah (Top-down)
Merupakan proses penyusunan anggaran tanpa penentuan tujuan sebelumnya dan tidak berlandaskan teori yang jelas. Proses penyusunan
anggaran dari atas ke bawah ini secara garis besar berupa pemberian sejumlah uang dari pihak atasan kepada para karyawannya agar menggunakan uang yang diberikan tersebut untuk
menjalankan sebuah program. Terdapat 5 metode penyusunan anggaran dari atas ke
bawah:
- Metode
kemampuan (The affordable method) adalah metode dimana perusahaan
menggunakan sejumlah uang yang ada untuk kegiatan operasional dan produksi tanpa mepertimbangkan efek pengeluaran tersebut.
- Metode
pembagian semena-mena (Arbitrary allocation method) merupakan
proses pendistribusian anggaran yang tidak lebih baik dari metode sebelumnya. Metode ini tidak berdasar pada teori,
tidak memiliki tujuan yang jelas, dan tidak membuat konsep pendistribusian anggaran dengan baik.
- Metode
persentase penjualan (Percentage of sales) menggambarkan efek yang
terjadi antara kegiatan
iklan dan promosi yang dilakukan dengan persentase peningkatan penjualan
di lapangan. Metode ini mendasarkan pada dua hal, yaitu persentase
penjualan dan sejumlah pengembalian yang diterima dari aktivitas
periklanan dan promosi yang dilakukan.
- Melihat
pesaing (Competitive parity) karena sebenarnya tidak ada perusahaan
yang tidak mau tahu akan keadaan pesaingnya. Tiap perusahaan akan berusaha
untuk melakukan promosi yang lebih baik dari para
pesaingnya dengan tujuan untuk menguasai pangsa pasar.
- Pengembalian
investasi (Return of investment) merupakan pengembalian keuntungan yang diharapkan oleh perusahaan terkait dengan
sejumlah uang yang telah dikeluarkan untuk iklan dan aktivitas
promosi lainnya. Sesuai dengan arti katanya, investasi berarti penanaman modal dengan harapan akan adanya pengembalian modal suatu hari.
Dari bawah ke atas (Bottom-up)
Merupakan proses penyusunan anggaran berdasarkan tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya dan anggaran ditentukan belakangan setelah tujuan
selesai disusun. Proses penyusunan anggaran dari bawah ke atas merupakan komunikasi
strategis antara
tujuan dengan anggaran. Terdapat 3
metode dasar proses penyusunan anggaran dari bawah ke atas, yakni:
- Metode
tujuan dan tugas (Objective and task method) dengan menegaskan pada
penentuan tujuan dan anggaran yang disusun secara beriringan. Terdapat 3
langkah yang ditempuh dalam langkah ini, yakni penentuan tujuan, penentuan
strategi dan tugas
yang harus dikerjakan, dan perkiraan anggaran yang dibutuhkan untuk
mencapai tugas dan strategi tersebut.
- Metode
pengembalian berkala
(Payout planning) menggunakan prinsip investasi dimana pengembalian modal
diterima setelah waktu tertentu. Selama tahun pertama, perusahaan akan
mengalami rugi
dikarenakan biaya promosi dan iklan masih melebihi keuntungan yang
diterima dari hasil penjualan. Pada tahun kedua,
perusahaan akan mencapai titik impas (break even point) antara biaya promosi dengan keuntungan yang diterima. Setelah memasuki
tahun ketiga, barulah perusahaan akan menerima keuntungan penjualan. Strategi
ini hasilnya dirasakan dalam jangka panjang.
- Metode
perhitungan kuantitatif (Quantitative models) menggunakan sistem
perhitungan statistik
dengan
mengolah data yang dimasukkan dalam komputer dengan teknik analisis regresi berganda (multiple
regression analysis). Metode ini jarang digunakan karena kompleks dalam pemakaiannya.
Dalam penyusunan anggaran perlu
diperhatikan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Preliminary
study
Beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam preliminary study, meliputi:
a.
Perumusan sasaran usaha bank
b.
Planning assumption
2. Penelitian
risiko usaha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar