Sarana Anggaran
A.
Organisasi
Agar
fungsi anggaran tersebut dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya perlu ada
yunit kerja yang bertanggung jawab untuk mwlakukan koordinasi. Di dalam praktik
sehari-hari, kegiatan unit kerja yang bertanggung jawab di bidang anggaran ini
mempunyai hubungan yang erat dengan kegiatan penelitian product development,
akuntansi, asset liability, commite dan lain-lain. Mengingat kegiatan anggaran
ini menyentuh hampir di semua unit kerja, bahkan untuk setiap individu, maka
sebaiknya kegiatan anggaran ini dikoordinasikan oleh salah seorang anggota Top
Management yang ada pada suatu bank.
Struktur
organisasi perbankan mempunyai pola yang bervariasi tergantung dari besar
kecilnya bank yang bersangkutan, jenis usaha dari bank maupun dengan adanya
latarbelakang kepemilikan dari bank itu sendiri. Hingga dengan demikian
kedudukan unit kerja yang mengelola anggaran itupun juga bermacam-macam namanya
antara lain:
-
Unit kerja dari comptroller division
-
Unit kerja dari administration &
finance service division
-
Unit kerja dari coporate program
-
Unit kerja dari statistical analysis and
corporate planning division
-
Corporate planning and research division
-
Planning and development division
-
Dan lain-lain
Organisasi
anggaran tersebut mempunyai 4 fungsi utama yaitu dalam hal:
-
Research and statistical analysis
-
Product development
-
Organization and method
-
Corporate planning and bank budget
B.
Bantuan
Akuntansi Terhadap Kegiatan Anggaran
Akuntansi
adalah suatu seni dalam pencatatan pengklasifikasian dan penyusunan laporan
keuangan dengan cara yang sistematis dalam satuan mata uang atas transaksi yang
terjadi dan menginterpretasikan hasil laporan keuangan yang telah disusun
tersebut.
Informasi
finansiil yang ada pada laporan akuntansi baik untuk komponen-komponen aktiva, pasiva,
modal, pendapatan maupun komponen biaya langsung atau tidak langsung akan dapat
diperbandingkan dengan angka-angka yang disusun dalam anggaran untuk mengetahui
sampai dimana target-target usaha tersebut telah dicapai, proses perbandingan
ini sering disebut sebagai Variance Analisis.
Untuk memudahkan pelaksanaan Varience Analisis ini rubrik chart of
account dari akuntansi sebaiknya disusun
sama persis dengan rubric-rubrik dari mata anggaran yang ada.
Perbedaan
dari angka-angka akuntansi dan angka-angka anggaran tentu akan timbul dalam
variance analysis, yang perlu dianalisis lebih lanjut apa sebabnya terjadi
perbedaan, apakah yang salah dari sisi anggaran atau performance yang
substandard atau telah melampaui target usaha yang ditetapkan.
Peranan
akuntansi terhadap anggaran meliputi:
1. Sebagai
penyedia informasi keuangan dan past performance dari bank yang bersangkutan.
2. Sebagai
pencatat yang sistematis atas pelaksanaan anggaran.
3. Sebagai
alat evaluasi pelaksanaan anggaran.
4. Sebagai
alat manajemen informasi sistem.
C.
Approach
dan Teknik Forecasting di dalam Penyusunan Anggaran
Salah
satu sasaran pokok yang ingin dicapai dari suatu anggaran yaitu penyusunan
rencana kegiatan yang akan datang yang dimanifestasikan dalam kesatuan nilai
mata uang. Untuk menyusun ramalan/prediksi kegiatan yang akan datang tersebut dapat
ditempuh dengan berbagai pendekatan yang
sifatnya kuantitatif yang dibahas sebagai berikut:
1. Equilibrium
Approach
Equilibrium
Approach merupakan cara penyusunan estimasi kegiatan (volume) usaha.
Equilibrium approach ini dapat digunakan dengan baik apabila terdapat atau
dapat diperoleh informasi yang jelas tentang besarnya volume permintaan atau
potensi pasar yang ada untuk masing-masing produk dan jasa perbankan yang
diperlukan oleh masyarakat luas di satu sisi, dan disisi lain juga perlu
diketahui kapasitas (volume yang dapat disediakan) oleh bank-bank yang
menawarkan produk dan jasa tersebut.
Pemakaian
equilibrium approach ini cocok untuk perencanaan kegiatan usaha perbankan
(produk dan jasa perbankan) yang sifatnya tradisionil dan telah dikenal oleh
masyarakat bisnis secara luas.
2. Correlation
Approach
Di
dalam pelaksanaan kegiatan usahanya sehari-hari biasanya bank mempersyaratkan
kepada para debiturnya untuk menyalurkan kegiatan keuangan para debitur
tersebut melalui bank yang bersangkutan. Berbagai kegiatan ikutan para debitur
tersebut antara lain: ekspor, impor, L/C lokal, bank garansi, transfer, collection
dan lain-lain, biasanya juga secara otomatis disalurkan pada bank krediturnya.
Dengan demikian akan terjadi hubungan langsung (correlation) antara volume
kredit dengan volume dari transaksi ikutan (derivative product) tersebut. Besar
kecilnya hubungan antara volume kredit dengan volume derivative product
tersebut dapat diukur dengan tingkat koefisien korelasi.
3. Regulation
Approach
Di
dalam rangka pelaksanaan prudential banking, bank sentral menetapkan
batas-batas maksimum di dalam ekspansi kredit melalui parameter-parameter
sebagai berikut:
-
Capital Adequacy Ratio
-
Maksimum legal lending limit
-
Loan to deposit ratio
-
Net open position (posisi devisa neto)
-
Kredit usaha kecil (KUK)
4. Market
Test Approach
Mengingat
kegiatan masa yang akan datang diliputi oleh berbagai faktor dan kondisi yang
penuh tanda Tanya karena adanya ketidakpastian, maka peramalan volume usaha ini
dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan. Pendekatan ini biasanya dilakukan
untuk melakukan proyeksi volume produk baru yang akan dipasarkan. Dalam
pendekatan ini perlu dilakkukan test pemasaran dari produk dan jasa yang akan
dipasarkan tersebut ke dalam pasar yang rill dalam skala kecil sebagai pilot
project.
5. Statistical
Approach
Pendekatan
secara statistic ini bersifar incremental oleh karena itu pemakaiannya pun juga
terbatas. Karena rencan kegiatan usaha yang tidak selalu berdasarkan kapasitas
usaha yang lalu, atau pristiwa yang lalu tidak selalu dapat diproyeksikan untuk
waktu yang akan datang. Ada beberapa teknik yang dapat dipakai untuk meramalkan/memproyeksikan
kegiatan usaha yang akan datang antara lain:
-
Fungsi linear (metode trend moment dan
metode trend least square)
-
Metode regresi tunggal
-
Metode trend moment
-
Metode trend least square
6. Relationship
Approach
Pada
approach ini ada persamaan dengan correlation approach yang mendasarkan diri
antara hubungan prime product dengan derivative product-nya, yang ditaksir
adalah volume kegiatan usaha dari derivative productnya sedangkan pada
relationship approach ini bank memperkirakan volume kegiatan usahanya di dalam
melayani para prime customer-nya baik untuk prime productnya ataupun untuk
derivative dari prime product tersebut.
7. Break
Event Approach
Break
event point analysis atau sering juga disebut Cost Profit Volume Analysis telah
lama dikenal sebagai alat perencanaan kegiatan usaha suatu perusahaan di dalam
menetapkan beberapa volume penjualan yang harus dilakukan agar perusahaantersebut
mencapai laba yang diinginkan.
Ada
beberapa tahapan pekerjaan yang perlu dilakukan di dalam pengetrapan break
event approach dalam dunia perbankan ini, yaitu dapat diuraikan sebagai
berikut:
-
Bedakan kegiatan-kegiatan cost centre
dan profit centre.
-
Bagi atau bedakan masing-masing cost
centre dan profit centre tersebut kedalam bidang-bidang kegiatan
-
Alokasikan masing-masing biaya yang ada
pada cost centre tersebut ke dalam bidang-bidang kegiatan yang ada pada profit
centre, dengan cara-cara yang paling relevan sampai habis.
-
Klasifikasikan biaya yang ada pada
masing-masing bidang tersebut menjadi biaya variable dan biaya tetap.
-
Hitung pendapatan yang diperoleh untuk
masing-masing bidang kegiatan.
8. Market
Factor Approach
Pendekatan
ini ditempuh dalam meramalkan volume usaha yang akan datang karena adanya
unsur-unsur regulasi di atas ataupun karena adanya event-event tertentu yang
menciptakan pasar untuk produk dan jasa perbankan.
D.
Budget
Software
Dalam
persiapan penyusunan anggaran diperlukan berdagai macam bentuk budget software,
sebagai alat untuk data collection, evaluasi dan pelaporannya. Sarana ini perlu
diformulasikan dalam bentuk baku (standar) agar mudah digunakan dan terdapat
keseragaman pemakaiannya di cabang-cabang maupun unit kerja lain.
Formulir-formulir
untuk Preliminary Study
Yaitu
mengumpulkan data dari unsur-unsur critical point yang ada di suatu bank yaitu
mencakup masalah-masalah:
-
Man, sumber daya manusia.
-
Manajemen, organisasi, struktur
kepangkatan, jabatan, job description, dan seterusnya.
-
Money-Sumber dana permodalan.
-
Market-Pemasaran produk dan jasa bank
yang bersangkutan baik perkreditan, ekspor, impor, transfer dan lain-lain.
-
Machinery-Peralatan kerja yang ada mulai
dari tanah, gedung, alat komunikasi, komputer dan seterusnya.
-
Method-Suatu prosedur kerja yang ada.
-
Makro Ekonomi-Situasi perekonomian
internasional, nasional, regional.
-
Materia-Formulir-formulir kerja yang
tersedia alat tulis kantor yang diperlukan.
Sumber : Bank Budgeting, Teguh Pudjo Muljono, 1996
Tidak ada komentar:
Posting Komentar