Jumat, 12 April 2013

Sarana Anggaran


Sarana Anggaran
A.    Organisasi
Agar fungsi anggaran tersebut dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya perlu ada yunit kerja yang bertanggung jawab untuk mwlakukan koordinasi. Di dalam praktik sehari-hari, kegiatan unit kerja yang bertanggung jawab di bidang anggaran ini mempunyai hubungan yang erat dengan kegiatan penelitian product development, akuntansi, asset liability, commite dan lain-lain. Mengingat kegiatan anggaran ini menyentuh hampir di semua unit kerja, bahkan untuk setiap individu, maka sebaiknya kegiatan anggaran ini dikoordinasikan oleh salah seorang anggota Top Management yang ada pada suatu bank.
Struktur organisasi perbankan mempunyai pola yang bervariasi tergantung dari besar kecilnya bank yang bersangkutan, jenis usaha dari bank maupun dengan adanya latarbelakang kepemilikan dari bank itu sendiri. Hingga dengan demikian kedudukan unit kerja yang mengelola anggaran itupun juga bermacam-macam namanya antara lain:
-        Unit kerja dari comptroller division
-        Unit kerja dari administration & finance service division
-        Unit kerja dari coporate program
-        Unit kerja dari statistical analysis and corporate planning division
-        Corporate planning and research division
-        Planning and development division
-        Dan lain-lain
Organisasi anggaran tersebut mempunyai 4 fungsi utama yaitu dalam hal:
-        Research and statistical analysis
-        Product development
-        Organization and method
-        Corporate planning and bank budget

B.     Bantuan Akuntansi Terhadap Kegiatan Anggaran
Akuntansi adalah suatu seni dalam pencatatan pengklasifikasian dan penyusunan laporan keuangan dengan cara yang sistematis dalam satuan mata uang atas transaksi yang terjadi dan menginterpretasikan hasil laporan keuangan yang telah disusun tersebut.
Informasi finansiil yang ada pada laporan akuntansi baik untuk komponen-komponen aktiva, pasiva, modal, pendapatan maupun komponen biaya langsung atau tidak langsung akan dapat diperbandingkan dengan angka-angka yang disusun dalam anggaran untuk mengetahui sampai dimana target-target usaha tersebut telah dicapai, proses perbandingan ini sering disebut sebagai Variance Analisis.  Untuk memudahkan pelaksanaan Varience Analisis ini rubrik chart of account dari akuntansi sebaiknya disusun  sama persis dengan rubric-rubrik dari mata anggaran yang ada.
Perbedaan dari angka-angka akuntansi dan angka-angka anggaran tentu akan timbul dalam variance analysis, yang perlu dianalisis lebih lanjut apa sebabnya terjadi perbedaan, apakah yang salah dari sisi anggaran atau performance yang substandard atau telah melampaui target usaha yang ditetapkan.
Peranan akuntansi terhadap anggaran meliputi:
1.      Sebagai penyedia informasi keuangan dan past performance dari bank yang bersangkutan.
2.      Sebagai pencatat yang sistematis atas pelaksanaan anggaran.
3.      Sebagai alat evaluasi pelaksanaan anggaran.
4.      Sebagai alat manajemen informasi sistem.

C.    Approach dan Teknik Forecasting di dalam Penyusunan Anggaran
Salah satu sasaran pokok yang ingin dicapai dari suatu anggaran yaitu penyusunan rencana kegiatan yang akan datang yang dimanifestasikan dalam kesatuan nilai mata uang. Untuk menyusun ramalan/prediksi kegiatan yang akan datang tersebut dapat ditempuh dengan  berbagai pendekatan yang sifatnya kuantitatif yang dibahas sebagai berikut:
1.      Equilibrium Approach
Equilibrium Approach merupakan cara penyusunan estimasi kegiatan (volume) usaha. Equilibrium approach ini dapat digunakan dengan baik apabila terdapat atau dapat diperoleh informasi yang jelas tentang besarnya volume permintaan atau potensi pasar yang ada untuk masing-masing produk dan jasa perbankan yang diperlukan oleh masyarakat luas di satu sisi, dan disisi lain juga perlu diketahui kapasitas (volume yang dapat disediakan) oleh bank-bank yang menawarkan produk dan jasa tersebut.
Pemakaian equilibrium approach ini cocok untuk perencanaan kegiatan usaha perbankan (produk dan jasa perbankan) yang sifatnya tradisionil dan telah dikenal oleh masyarakat bisnis secara luas.
2.      Correlation Approach
Di dalam pelaksanaan kegiatan usahanya sehari-hari biasanya bank mempersyaratkan kepada para debiturnya untuk menyalurkan kegiatan keuangan para debitur tersebut melalui bank yang bersangkutan. Berbagai kegiatan ikutan para debitur tersebut antara lain: ekspor, impor, L/C lokal, bank garansi, transfer, collection dan lain-lain, biasanya juga secara otomatis disalurkan pada bank krediturnya. Dengan demikian akan terjadi hubungan langsung (correlation) antara volume kredit dengan volume dari transaksi ikutan (derivative product) tersebut. Besar kecilnya hubungan antara volume kredit dengan volume derivative product tersebut dapat diukur dengan tingkat koefisien korelasi.
3.      Regulation Approach
Di dalam rangka pelaksanaan prudential banking, bank sentral menetapkan batas-batas maksimum di dalam ekspansi kredit melalui parameter-parameter sebagai berikut:
-        Capital Adequacy Ratio
-        Maksimum legal lending limit
-        Loan to deposit ratio
-        Net open position (posisi devisa neto)
-        Kredit usaha kecil (KUK)
4.      Market Test Approach
Mengingat kegiatan masa yang akan datang diliputi oleh berbagai faktor dan kondisi yang penuh tanda Tanya karena adanya ketidakpastian, maka peramalan volume usaha ini dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan. Pendekatan ini biasanya dilakukan untuk melakukan proyeksi volume produk baru yang akan dipasarkan. Dalam pendekatan ini perlu dilakkukan test pemasaran dari produk dan jasa yang akan dipasarkan tersebut ke dalam pasar yang rill dalam skala kecil sebagai pilot project.
5.      Statistical Approach
Pendekatan secara statistic ini bersifar incremental oleh karena itu pemakaiannya pun juga terbatas. Karena rencan kegiatan usaha yang tidak selalu berdasarkan kapasitas usaha yang lalu, atau pristiwa yang lalu tidak selalu dapat diproyeksikan untuk waktu yang akan datang. Ada beberapa teknik yang dapat dipakai untuk meramalkan/memproyeksikan kegiatan usaha yang akan datang antara lain:
-        Fungsi linear (metode trend moment dan metode trend least square)
-        Metode regresi tunggal
-        Metode trend moment
-        Metode trend least square
6.      Relationship Approach
Pada approach ini ada persamaan dengan correlation approach yang mendasarkan diri antara hubungan prime product dengan derivative product-nya, yang ditaksir adalah volume kegiatan usaha dari derivative productnya sedangkan pada relationship approach ini bank memperkirakan volume kegiatan usahanya di dalam melayani para prime customer-nya baik untuk prime productnya ataupun untuk derivative dari prime product tersebut.
7.      Break Event Approach
Break event point analysis atau sering juga disebut Cost Profit Volume Analysis telah lama dikenal sebagai alat perencanaan kegiatan usaha suatu perusahaan di dalam menetapkan beberapa volume penjualan yang harus dilakukan agar perusahaantersebut mencapai laba yang diinginkan.
Ada beberapa tahapan pekerjaan yang perlu dilakukan di dalam pengetrapan break event approach dalam dunia perbankan ini, yaitu dapat diuraikan sebagai berikut:
-        Bedakan kegiatan-kegiatan cost centre dan profit centre.
-        Bagi atau bedakan masing-masing cost centre dan profit centre tersebut kedalam bidang-bidang kegiatan
-        Alokasikan masing-masing biaya yang ada pada cost centre tersebut ke dalam bidang-bidang kegiatan yang ada pada profit centre, dengan cara-cara yang paling relevan sampai habis.
-        Klasifikasikan biaya yang ada pada masing-masing bidang tersebut menjadi biaya variable dan biaya tetap.
-        Hitung pendapatan yang diperoleh untuk masing-masing bidang kegiatan.
8.      Market Factor Approach
Pendekatan ini ditempuh dalam meramalkan volume usaha yang akan datang karena adanya unsur-unsur regulasi di atas ataupun karena adanya event-event tertentu yang menciptakan pasar untuk produk dan jasa perbankan.
D.    Budget Software
Dalam persiapan penyusunan anggaran diperlukan berdagai macam bentuk budget software, sebagai alat untuk data collection, evaluasi dan pelaporannya. Sarana ini perlu diformulasikan dalam bentuk baku (standar) agar mudah digunakan dan terdapat keseragaman pemakaiannya di cabang-cabang maupun unit kerja lain.
Formulir-formulir untuk Preliminary Study
Yaitu mengumpulkan data dari unsur-unsur critical point yang ada di suatu bank yaitu mencakup masalah-masalah:
-        Man, sumber daya manusia.
-        Manajemen, organisasi, struktur kepangkatan, jabatan, job description, dan seterusnya.
-        Money-Sumber dana permodalan.
-        Market-Pemasaran produk dan jasa bank yang bersangkutan baik perkreditan, ekspor, impor, transfer dan lain-lain.
-        Machinery-Peralatan kerja yang ada mulai dari tanah, gedung, alat komunikasi, komputer dan seterusnya.
-        Method-Suatu prosedur kerja yang ada.
-        Makro Ekonomi-Situasi perekonomian internasional, nasional, regional.
-        Materia-Formulir-formulir kerja yang tersedia alat tulis kantor yang diperlukan. 

Sumber : Bank Budgeting, Teguh Pudjo Muljono, 1996

Tidak ada komentar:

Posting Komentar