“Bank Budgeting
Profit Planning & Control”
Pengertian Anggaran
Anggaran
yaitu suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam unit
kesatuan moneter yang berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu perusahaan yang dinyatakan dalam unit
kesatuan moneter yang berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan
datang.
Sedangkan
menurut Gunawan Adi Saputra, Mawan Asri,
dalam bukunya Anggaran Perusahaan, edisi 2, 1988 memberi definisi anggaran
perusahaan sebagai suatu pendekatan formal dan sistimatis daripada pelaksanaan
tanggung jawab manajemen di dalam perencanaan, koordinasi dan pengawasan.
Beberapa inti dari definisi anggaran yang dapat dikemukakan di sini ada tiga
hal antara lain:
Ø Bersifat
formal, artinya anggaran tersebut disusun dengan sengaja dan bersungguh-sungguh
dalam bentuk tertulis.
Ø Bersifat
sistematis, artinya anggaran tersebut disusun dengan berurutan dan berdasarkan
suatu logika.
Ø Bahwa
setiap saat manajer dihadapkan pada
suatu tanggung jawab untuk mengambil keputusan dalam rangka pelaksanaan
fungsi-fungsi manajemen.
Anggaran Bank
Pada
dasarnya tidak ada perbedaaan filosofi antara anggaran untuk perusahaan
industry manufacturing dengan industry perbankan. Dalam penyusunan anggaran
bank ini akan dihadapi berbagai kesulitan terutama dikarenakan produk dari
perbankan yang bersifat abstrak, seperti halnya pada perusahaan-perusahaan jasa
lainnya. Kesulitan yang kedua yaitu menyangkut adanya nilai mata uang
(purchasing power), kurs berbagai mata uang asing yang cepat berubah. Akibat
dari dua hal ini akan menimbulkan tolak ukur atau standard of performance.
Kesulitan
lain yang memerlukan perhatian khusus dalam penyusunan anggaran yaitu masalah
besarnya alat likuid yang dimiliki oleh industry perbankan,, yang sekaligus
memiliki dua fungsi yaitu sebagai alat likuid dan dilain pihak sebagai barang
yang diperdagangkan. Hal ini selalu menimbulkan dilema antara likuiditas dan
rentabilitas. Semakin tinggi tingkat likuiditas, tingkat rentabilitas akan
terancam karena banyaknya idle fund dan sebaliknya.
Manfaat Anggaran
Manfaat
dari anggaran dapat diuraikan sebagai berikut :
-
Dengan adanya anggaran maka sasaran
usaha yang dicapai bank yang bersangkutan untuk suatu jangka waktu tertentu
akan menjadi jelas, baik dalam kualitas maupun dalam nilai rupiahnya.
Masing-masing tingkat manajemen akan
mengetahui dengan jelas target usahanya yang akan dicapai.
-
Secara tidak langsung dengan disusunnya
anggaran akan mengakibatkan perbaikan dari organisasi bank yang bersangkutan.
-
Dengan adanya anggaran akan mendorong
terjadinya profesionalisme dan perbaikan “managerial skill” dari setiap
personil anggota organisasi.
-
Dengan adanya anggaran tersebut akan
tersedia bagi manajemen bank yang bersangkutan suatu alat koordinasi dan
pengawasan, yang akan sangat berguna untuk mengendalikan kegiatan dan usahanya
di dalam mencapai sasaran seperti yang telah ditetapkan dalam rencana.
-
Anggaran bermanfaat untuk perbaikan
kemampuan bank dalam memberikan jasa-jasa kepada para nasabahnya.
-
Memberikan kesempatan bagi bank dalam
meningkatkan profitability dari bank yang bersangkutan.
-
Dengan adanya anggaran, bank juga
mempunyai kemampuan untuk mengadakan reaksi yang lebih baik dalam menghadapi
perkembangan usaha yang diluar dugaan.
Konsep Anggaran
Ditinjau
dari sudut fungsi manajemen perbankan maka anggaran tersebut harus pula dapat
memberikan tuntunan terhadap pelaksanaan masing-masing pihak pelaksana terhadap
pelaksanaan fungsi manajemen, yang meliputi fungsi pelaksanaan, fungsi
organizing, fungsi staffing, fungsi directing (actuating) sampai akhirnya
fungsi controlling.
Agar
konsepsi budget sebagai alat profit planning dan control ini dapat berhasil dan
memuaskan, maka dalam proses penyusunan anggaran tersebut perlu diperhatikan
hal-hal sebagai berikut:
1. Perlu
adanya keikutsertaan dari semua tingkat manajemen baik top manajer, middle
manajemen maupun lower manajemen.
2. Adanya
struktur organisasi yang menetapkan masing-masing fungsi yang ada dengan jelas
akan menggambarkan adanya Line of Authorities and Responsibilities dari para
fungsionaris tersebut.
3. Perlu
adanya system informasi yang baik.
4. Organisasi
anggaran harus didukung oleh biaya, tenaga peralatan-peralatan, brainware, software
yang memadai.
5. Anggaran
yang disusun berdasarkan kemampuan diri dan peluang-peluang yang dapat
dijangkau secara normal.
6. Harus
adanya tindaklanjut yang terus menerus di dalam pelaksanaan anggaran.
Bentuk-bentuk Anggaran
1. Ditinjau
dari ruang lingkup anggaran maka anggaran suatu bank akan dapat dibedakan dalam
2 bentuk yaitu:
a. Comprehensive
budget
Merupakan
suatu anggaran yang lengkap dan detailed atas seluruh aspak kegiatan usaha
suatu bank.
b. Specific
budget atau partial budget
Merupakan
bagian dari comprehensive budget yang membahas salah satu aspek kegiatan yang
ada dalam bank yang bersangkutan. Sebagai missal anggaran pendapatan biaya,
anggaran dana dan seterusnya.
2. Ditinjau
dari jangka waktu anggaran
Orang
mendirikan suatu bank tertentu dengan harapan bank tersebut akan bersiri untuk
jangka waktu yang tak terbatas, dan para pendiri bank akan berharap bahwa
banknya akan mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Atau disisi lain para
pendiri bank sering mengharapkan sasaran atau tujuannyatersebut akan memekan
beberapa tahun, dan tidak mungkin disusun dalam jangka satu tahun saja.
Oleh
karena itu untuk memanifestasikan rancangan tersebut dapatlah disusun anggaran
untuk jangka panjang yang mencakup beberapa tahun angggaran. Anggaran seperti
ini disebut Corporate Plan. Dan Corporate Plan masih diperinci dengan anggaran
jangka pendek dalam jangka waktu satu tahunan yang disebut sebagai Annual
Budget. Hubungan antara annual budget yang satu dengan annual budget yang lain
akan merupakan program kerja yang berkesinambungan antara satu dengan yang lain
yang dirangkum didalam suatu corporate plan.
3. Ditinjau
dari obyek anggaran
Di dalam anggaran itu
sendiri ada 3 proses, yaitu proses penyusunan rencana kegiatan itu sendiri
secara fisik dan proses pengkorvesian kegiatan fisik yang disajikan dalam
bentuk kesatuan mata uang dan barulah disebut anggaran.
Jadi anggaran (rencana
kerja) kegiatan yang masih berupa kegiatan fisik tersebut disebut sebagai
operating budget, sedangkan bentuk anggaran yang sudah dinyatakan dalam
kesatuan uang tersebut disebut sebagai financial budget.
4. Ditinjau
dari volume usaha
Besarnya biaya yang
dikeluarkan untuk biaya fisik organisasi dan overhead lainnya pada skala
tertentu besarnya akan tetap, tidak peduli dengan naik turunnya volume yang diperoleh.
Oleh karena anggaran untuk kegiatan yang stu ini disebut sebagai “ Fixed in
Total but Variabel in Unit”. Secara keseluruhan fixed budget ini jumlahnya akan
tetap. Akan tetapi kalau diukur dengan volume usaha yang dicapai per kesatuan
usahanya akan mengalammi perubahan.
Dan sudah tentu lain
halnya dengan anggaran untuk biaya-biaya variable itu sendiri, yang akan
mengalami perubahan kenaikan ataupun penurunan sebesar volume usahanya itu
sendiri. Anggaran untuk biaya anggaran ini kita sebut sebagai Variable Budget. Cirri dari variable budget ini tentu
kebalikan dari fixed budget diatas, yaitu Fixed in Unit but Variable in Total”.
Unit mempunyai nilai yang tetap dan secara keseluruhan akan berubah sesuai
dengan besar kecilnya volume usaha itu sendiri.
5. Ditinjau
dari kewenangan penggunaan anggaran
Ditinjau
dari sudut penggunaan (biaya) yang akan dikeluarkan oleh suatu bank maka
anggaran tersebut merupakan petunjuk bagi pelaksana dalam melaksanakan
pembayaran (Disbursement). Tetapi harus diakui pula bahwa kegiatan perbankan
maupun kegiatan perekonomian adalah bersifat dinamis. Sehingga keterkaitan terhadap anggaran
teersebut akan mempunyai dua sifat yang berbeda, yaitu sebagai Appropriate
Budget dan yang lainnya akan bersifat sebagai Performance Budget.
Appropriate
Budget ini akan memberikan batas dari pengeluaran yang boleh dilakukan. Batas ini merupakan batas maksimum yang boleh
dikeluarkan untuk suatu kegiatan tertentu.
Sedangkan bentuk
Performance Budget adalah kebalikan dari Appropriate Budget. Pada Performance
Budget ini perhatian kita pada fungsi dan kegiatan-kegiatan yang seharusnya
dilakukan, tidak mengenal batas maksimum yaitu sesuai dengan volume atau
performance usaaha yang dicapai.
6. Ditinjau
dari kebijaksanaan manajemen
Berbicara
perihal kebijaksanan perusahaan (Bussines Policy) ini mempunyai berbagai macam
tingkatan. Sesuai dengan tingkat manajemen yang ada pada suatu bank.
Kebijaksanaan
strategic merupakan wewenang dari Top manajemen dari suatu bank. Oleh karena
itu bentuk anggarannyapun disebut sebagai Strategic budget. Sedangkan
kebijaksanaan-kebijaksanaan yang akan diambil oleh tingkat manajemen yang lebih
rendah, akan berupa keputusan implementasi dan keputusan operasional dalam
rangka pelaksanaan keputusan strategic diatas. Oleh karena itu
kebijaksanaanyapun dapat disebut sebagai kebijaksanaan Taktis Implementatif
maupun kebijaksanaan Taktis Operasionil.
Hingga untuk menampung rencana kegiatan taktis inipun akan dibentuk
Tactical Budget.
7. Ditinjau
dari titik tolak penyusunan
Banyak
cara yang dapat ditempuh di dalam penyusunan anggaran salah satu diantaranya yaitu mendasarkan diri
pada pengalaman tahun lalu, kemudian memproyeksikan beberapa volume usaha yang
akan dicapai pada tahun yang akan datang.
Sehingga anggaran
terbentuk dengan menggunakan realisasi tahun yang lalu ditambah atau dikurangi
dengan jumlah atau volume usaha yang lalu ditambah atau dikurangi dengan jumlah
atau volume usaha yang akan dicapai pada tahun berikutnya, cara ini disebut
sebagai Incremental Budget.
Sedangkan cara
lain yang saat ini banyak ditempuh oleh banyak perusahaan yaitu disebut: “Zero
Base Budgeting”. Dalam cara ini titik tolak penyusunan anggaran tidak
berdasarkan pada pengalaman yang lalu, tetapi memulai dengan titik nol (zero),
kemudian memperkirakan beberapa volume usaha yang akan dicapai untuk waktu yang
akan datang. Baru kemudian disusun anggarannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar